Dalam presentasi pinjaman kepada orang yang tidak mampu, Anda telah mempunyai urutan 3 pertanyaan major, yaitu :
P1 | : | Mengapa Anda perlu meminjamkan Rp 1.000.000,- kepada orang yang tidak mampu ? |
P2 | : | Organisasi apa yang dapat membantu Anda melakukan pinjaman ? |
P3 | : | Bagaimana Anda dapat memberikan pinjaman ? |
Setelah Anda punya urutan 3 pertanyaan, maka Anda perlu menjawabnya dan mendukung jawaban tersebut dengan bukti. Saya menyebut hal itu dengan Kesatuan Jawaban dan Bukti.
Pertama, saya akan menjelaskan apa itu jawaban. Jawaban adalah kalimat lengkap dan berdiri sendiri yang mengekspresikan jawaban dari pertanyaan.
Yang dimaksud dengan kalimat lengkap adalah bahwa itu bukan penggalan kalimat.
Misalnya,
P2 : Organisasi apa yang dapat membantu Anda melakukan pinjaman ?
J2 : Pinjaman.org
Seperti yang Anda lihat jawaban Pinjaman.org adalah penggalan kalimat, hanya satu kata.
Jadi sebagai gantinya, saya menggunakan kalimat lengkap sebagai jawabannya, yaitu :
P2 | : | Organisasi apa yang dapat membantu Anda melakukan pinjaman ? |
J2 | : | Pinjaman.org yang memungkinkan Anda untuk meminjamkan uang langsung kepada orang yang tidak mampu. |
Dengan kalimat jawaban yang berdiri sendiri, maka jawaban pertanyaan tersebut dapat dipahami tanpa harus terlebih dahulu mendengar pertanyaannya.
Jika kita menjawab pertanyaan dengan bentuk seperti ini :
P1 | : | Mengapa Anda perlu meminjamkan Rp 1.000.000,- kepada orang yang tidak mampu ? |
J1 | : | Ini membantu orang-orang keluar dari kemiskinan. |
Kalimat jawaban itu tidak masuk akal tanpa pertanyaan.
Jadi, sebagai gantinya, saya menggunakan jawaban seperti ini agar masuk akal, yaitu :
P1 | : | Mengapa Anda perlu meminjamkan Rp 1.000.000,- kepada orang yang tidak mampu ? |
J1 | : | Meminjamkan uang kepada orang yang tidak mampu dapat membantu mereka keluar dari kemiskinan. |
Jadi, bagaimana Anda membuat jawaban ?
Cukup menjawab masing-masing dari tiga pertanyaan Anda dengan kalimat lengkap yang berdiri sendiri. Kemudian, terapkan tiga kriteria untuk menuliskannya, yaitu spesifik, sederhana, dan ringkas yang saya perlihatkan waktu Anda menulis Pesan Utama.
Sebagai contoh :
P3 : Bagaimana Anda dapat memberikan pinjaman ?
J3 : Anda dapat meminjamkan uang dengan kartu kredit Anda.
Jawaban itu spesifik, sederhana, dan ringkas.
Presentasi yang hanya terdiri dari jawaban pertanyaan terasa kering dan membosankan untuk didengarkan. Dan jawaban tersebut juga tidak persuasif.
Bayangkan jika di pengadilan, jaksa hanya menuduh terdakwa atas kejahatan, tetapi tidak menawarkan bukti apa pun. Hakim atau juri tidak akan pernah menghukumnya.
Dan hal itu sama dengan presentasi.
Audiens Anda tidak akan bisa dibujuk berdasarkan hanya pada jawaban Anda. Mereka membutuhkan bukti untuk mendukung jawaban itu.
Rekomendasi saya adalah Anda harus menemukan bukti untuk mendukung setiap jawaban yang Anda buat. Saya menyebutnya sebagai Kesatuan Jawaban dan Bukti.
Bukti adalah bagian penting dari presentasi Anda. Bukti yang akan membuat presentasi Anda menarik dan persuasif.
Ada beberapa jenis bukti yang berbeda yang dapat Anda sampaikan dalam presentasi Anda. Bukti tersebut dapat berupa Contoh, Tips Praktis, Data & Fakta, Ide Baru, Analogi, Cerita, Kata yang Bermakna, atau Hikmah Kehidupan.
Anda perlu memutuskan jenis bukti apa yang ingin Anda sertakan dalam presentasi Anda. Anda harus memiliki setidaknya satu jenis bukti untuk mendukung setiap jawaban, tetapi Anda dapat memiliki lebih banyak. Maka Anda perlu mengembangkan bukti itu.
Misalnya, dalam presentasi pinjaman kepada orang yang tidak mampu, saya membuat jawaban meminjamkan uang kepada orang miskin bisa membantu mereka keluar dari kemiskinan. Tanpa hal apa pun untuk mendukungnya, jawaban Anda dapat dianggap hanya sebagai sebuah opini.
Tetapi, saya mendukung jawaban itu dengan bukti. Saya menggunakan jenis bukti, yaitu Cerita.
Sehingga, rancangan presentasinya dapat berbentuk seperti ini :
P1 | : | Mengapa Anda perlu meminjamkan Rp 1.000.000,- kepada orang yang tidak mampu ? |
J1 | : | Meminjamkan uang kepada orang yang tidak mampu dapat membantu mereka keluar dari kemiskinan. |
B1 | : | Cerita |
Untuk mendukung jawaban meminjamkan uang kepada orang miskin bisa membantu mereka keluar dari kemiskinan, saya akan menceritakan kepada Anda tentang kisah Soga.
Soga adalah seorang kepala keluarga yang awal hidupnya kurang beruntung. Ia dapat bertahan hidup dengan meminta-minta di jalanan. Tetapi, dengan mendapat pinjaman, ia mampu membeli beberapa barang-barang kebutuhan pokok untuk ia jual kembali di jalanan.
Secara bertahap, ia dapat membangun bisnisnya. Ia sekarang memiliki kios yang menjual barang-barang kebutuhan sehari-hari. Ia dapat memberikan makan untuk keluarganya dan menyekolahkan anak-anaknya.
Dengan menceritakan kisah Soga, saya menghidupkan jawaban itu. Saya menunjukkan kepada Anda bahwa jawaban dengan bukti tersebut adalah sesuatu yang benar-benar terjadi dan pinjaman benar-benar dapat membuat perbedaan dalam kehidupan seseorang.
Jadi mulai sekarang pikirkan Kesatuan Jawaban dan Bukti sebagai unit pesan yang tak terpisahkan. Kapanpun Anda membuat Jawaban, dukunglah dengan Bukti.