Blog Analisis Kebijakan + Manajemen Inovasi + Pengembangan Diri + Presentasi
Search

3 Langkah Mengubah Penyampaian Pesan Negatif Menjadi Pesan Positif Kepada Bos Anda

Tidak ada seorang pun yang suka dengan pengeluh, yaitu : orang-orang yang selalu memiliki sesuatu yang negatif untuk dikatakan. Orang-orang yang terus-menerus berkata tentang masalah, tetapi tidak pernah melakukan sesuatu untuk mencoba memperbaikinya.

Ya, siapa yang suka mereka ?

Dan di tempat kerja, keluhan terus-menerus memiliki konsekuensi negatif yang menjangkau ke berbagai bidang yang menyangkut produktivitas, persahabatan, kepemimpinan, dan budaya. Metaforanya, satu apel yang buruk bisa merusak keseluruhannya.

Inilah sebabnya mengapa penting untuk memahami bagaimana mengubah apel buruk ini menjadi saus apel. Dengan kata lain, bagaimana mengubah pengeluh menjadi pemecah masalah.

Di tempat kerja, bahkan jika seseorang memperlakukan Anda secara tidak adil, Anda perlu menemukan cara untuk menghadapinya yang menghasilkan hasil yang positif bagi semua yang terlibat.

Misalnya, Anda ditunjuk sebagai pemimpin untuk menjalankan sebuah proyek, tetapi sebagai rekan tim, Mario bekerja keras untuk mengambil kewenangan Anda. Anda telah mencoba mengatasinya dengan Mario, tetapi tidak berhasil.

Anda ingin diperlakukan secara adil, dan Anda ingin mengeluh, tetapi Anda tahu itu tidak akan membuahkan hasil. Anda berlari ke atasan Anda dan berkata, “Jim, Anda mengatakan kepada saya untuk memimpin proyek ini, tetapi Mario mengambilnya dari saya,” maka hal itu akan membuat Anda terdengar seperti pengeluh, dan seseorang yang tidak bisa bekerja dengan baik dalam tim.

Sebagai gantinya, mari kita ubah situasi keluhan ini menjadi peluang.

Karena itu, Anda dapat pergi ke bos Anda dan berkata : “Jim, saya senang bisa mengerjakan proyek baru ini. Seluruh tim bersemangat. Faktanya, Mario sudah mulai memimpin dalam pelaporan proyek dan tampaknya menikmati “Apakah itu baik-baik saja bagi Anda? Dan, jika demikian, apa lagi yang bisa saya lakukan untuk memimpin ?” atau “Dan, jika demikian, apakah boleh jika saya mengambil alih sisi kreatif dari proyek ini ?”

Lihat perbedaannya ? Anda tidak mengeluh. Anda menyatakan fakta. Anda sedang mempresentasikan masalahnya. Dan kemudian Anda meminta bantuan dengan mencari solusi atau menyajikan solusi yang memungkinkan.

Sebenarnya, itulah format tiga langkah untuk mempresentasikan keluhan menjadi masalah dan solusi.

Langkah # 1 : Nyatakan Fakta Yang Relevan

Sajikan fakta-fakta yang diperlukan seseorang untuk memahami situasi dan memberikan konteks yang diperlukan. Jika ada pendapat yang terlibat, pastikan Anda memilikinya, tetapi cobalah untuk menyimpannya, kecuali pendapat tersebut secara langsung relevan dengan masalah yang dihadapi atau situasi yang ingin Anda ubah.

Langkah # 2 : Sajikan Masalah dan Komunikasikan Tindakan Yang Telah Diambil

Seperti pada contoh di atas, fakta bahwa Mario mengerjakan tanggung jawab Anda yang ditugaskan kepada Anda. Masalahnya adalah bahwa Anda sekarang tidak memiliki tanggung jawab yang jelas dan Anda membutuhkannya.

Langkah ini juga melibatkan menguraikan langkah-langkah yang telah Anda ambil untuk menyelesaikan masalah sendiri.

Misalnya, jika Anda mencoba mencari cara yang tepat untuk meminta dana pengembangan profesional dan Anda sudah membaca buku pedoman dan tidak dapat menemukan jawabannya, maka Anda dapat menyampaikan bahwa Anda telah mengambil tindakan itu. Hal tersebut menunjukkan bahwa Anda proaktif dalam mencari solusi sendiri sebelum datang ke bos Anda.

Langkah # 3 : Minta Bantuan atau Tawarkan Solusi

Meminta bantuan bukanlah tanda kelemahan, terutama jika Anda sudah mencoba menyelesaikan sendiri masalah yang Anda hadapi dan Anda mengomunikasikannya pada langkah kedua. Pastikan Anda siap untuk bertindak atas solusi yang diberikan kepada Anda. Jika Anda memiliki solusi potensial, ini tempat Anda mempresentasikannya untuk dipertimbangkan.

Misalnya, “Pak Ahmad (bos Anda), saya benar-benar ingin berhasil dalam proyek ini, tetapi saya tidak merasa punya sumber daya. Saya pergi ke bagian keuangan untuk meminta tambahan anggaran, tetapi mereka mengatakan anggarannya tidak tersedia. Saya agak bingung, bisakah Bapak membantu saya ?”

Anda menyampaikan fakta, mencatat bahwa masalahnya ada, dan mengatakan apa yang telah Anda lakukan untuk mencoba menyelesaikannya sendiri. Sekarang Anda meminta bantuan. Itu bukan keluhan.

Anda menemukan masalah, Anda telah mencoba solusi untuk memecahkan masalah, sekarang Anda membutuhkan dukungan manajer Anda. Itu merupakan komunikasi yang dinamis.

Demikianlah, 3 langkah mengubah penyampaian pesan negatif menjadi pesan positif kepada bos Anda. Pertama, Nyatakan Fakta Yang Relevan. Kedua, Sajikan Masalah dan Komunikasikan Tindakan Yang Telah Diambil. Ketiga, Minta Bantuan atau Tawarkan Solusi.

Anda dapat mencobanya ketika berbicara dengan bos Anda.

2 thoughts on “3 Langkah Mengubah Penyampaian Pesan Negatif Menjadi Pesan Positif Kepada Bos Anda”

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top