Pernahkah Anda mendengarkan suatu presentasi dimana Anda merasa kebingungan dan berpikir, sampai dimana sekarang ini ya ? Apa kaitan antara slide yang baru disampaikan oleh presenter dengan slide sebelumnya ? Sampai di akhir presentasi Anda juga masih bertanya,“Apa yang sebetulnya ingin disampaikan oleh presenter ?”
Jika Anda mengalami hal tersebut, maka besar kemungkinan presentasi yang disusun oleh presenter tidak memiliki struktur presentasi yang baik.
Mengapa struktur presentasi atau cara pengorganisasian materi dari suatu presentasi itu sangat penting ?
Karena agar pesan presentasi bisa diterima dengan baik oleh audiens Anda. Untuk itu, maka pesan tersebut harus disajikan dengan runtut dan rasional.
Audiens harus mampu memahami runtutan cara berpikir Anda dan merasa bahwa apa yang Anda sampaikan adalah rasional.
Kory Kogon, Breck England, dan Julie Schmidt dalam bukunya Presentation Advantage: How To Inform and Persuade Any Audience dan Jill Schiefelbein dalam bukunya Dynamic Communication : 27 Strategies To Grow, Lead & Manage Your Business menjelaskan bahwa ada 3 komponen struktur presentasi, yaitu opening (pembukaan), body (isi), dan conclusion (kesimpulan).
Namun, saya menambahkan satu komponen lagi, yaitu Transition (transisi).
Mari kita bahas satu per satu.
Komponen # 1 : Opening
Saya percaya bahwa presentasi yang baik merupakan suatu rangkaian yang menyerupai sebuah lingkaran. Hal tersebut berarti bahwa opening dan conclusion berkaitan satu sama lain, sehingga meninggalkan kesan kepada audiens bahwa presentasi Anda selesai. Jika Anda menjelaskan tentang cerita pada bagian opening, maka Anda dapat merujuknya pada bagian conclusion.
Opening adalah bagian pembuka dari presentasi Anda. Opening ini mengambil kurang lebih 10-15 % dari porsi total waktu presentasi Anda.
Opening dalam presentasi sangatlah penting, karena untuk menarik perhatian audiens Anda, sehingga fokus mereka mengarah kepada Anda. Selain itu, opening sangat penting untuk mencairkan kekakuan. Opening yang tepat dapat menciptakan suasana yang cair. Tambahan pula, opening sangat penting untuk memberikan informasi. Audiens akan mendapatkan informasi mengenai isi presentasi dari pembukaan yang Anda sampaikan.
Opening ini terdiri dari tiga bagian.
Bagian pertama adalah attention getter. Tujuan attention getter ini adalah untuk mendapatkan perhatian dari audiens Anda.
Bagian kedua, topik. Disini Anda menyebutkan topik yang Anda bicarakan. Anda perlu menyesuaikan antara attention getter dan topik.
Dan bagian ketiga, agenda. Agenda adalah materi/isi dari presentasi Anda.
Komponen # 2 : Body
Body adalah bagian utama dari presentasi Anda. Pada bagian inilah Anda menyampaikan informasi yang dibutuhkan oleh audiens Anda. Body dari suatu presentasi terdiri dari poin-poin yang ingin Anda sampaikan beserta penjelasannya.
Anda dapat menggunakan istilah poin utama dan poin pendukung. Poin utama adalah poin-poin pokok yang ingin Anda sampaikan. Sementara itu, poin pendukung adalah penjelasan dari poin utama yang merupakan sekumpulan informasi yang diperlukan untuk audiens dalam memahami poin utama Anda.
Sebuah body presentasi yang baik akan membuat audiens mudah memahami dan mengingat poin-poin penting yang disampaikan oleh Anda sebagai presenter.
Komponen # 3 : Conclusion
Conclusion adalah bagian dimana Anda menutup presentasi Anda. Seperti halnya opening, bagian conclusion ini mempunyai durasi lebih kurang 10-15 % dari total waktu presentasi Anda.
Conclusion mempunyai dua bagian.
Bagian pertama, ringkasan dari poin-poin yang sudah Anda sampaikan. Ulangi apa yang telah Anda presentasikan, sehingga audiens Anda bisa mengingat kembali apa yang sudah mereka pelajari. Ini juga sebagai tolok ukur Anda apakah audiens benar-benar memperhatikan presentasi Anda atau tidak.
Bagian kedua, powerful closing. Bagian ini berisi tentang kalimat penutup yang Anda gunakan untuk mengakhiri presentasi. Buat penutupan yang berkesan dengan powerful closing, sehingga audiens Anda akan teringat dan mengikuti pesan yang Anda sampaikan. Bagian ini akan menjadi baik apabila Anda merujuk kembali pada attention getter pada bagian opening dan kemudian Anda merangkainya untuk audiens Anda.
Conclusion ini sangat penting, sehingga saya perlu menegaskan kembali. Yaitu, Anda perlu mengatakan kepada audiens Anda apa yang perlu mereka lakukan dengan informasi yang Anda berikan. Apa tindakan yang perlu mereka ambil ? Apa langkah berikutnya yang perlu dilakukan ? Meniadakan hal tersebut dalam conclusion dari presentasi Anda merupakan kesalahan yang perlu Anda hindari.
Sebuah conclusion yang berhasil akan mampu membuat audiens Anda bersemangat, termotivasi, dan akhirnya mengikuti apa yang sudah Anda sampaikan.
Komponen # 4 : Transition
Transition adalah kalimat yang perlu Anda sampaikan ketika Anda melakukan perpindahan antara satu bagian presentasi ke bagian yang lain. Transition tersebut bisa terjadi antara opening ke body, antara poin yang satu ke poin yang lainnya di dalam body, atau antara body ke conclusion.
Transition yang baik akan membuat presentasi Anda memiliki satu kesatuan yang utuh dan alur yang mengalir. Selain itu, transition yang baik akan mampu membangkitkan rasa ingin tahu audiens untuk mendengarkan bagian presentasi Anda yang berikutnya.
Demikianlah, 4 komponen struktur presentasi yang dapat membuat audiens Anda memahami presentasi Anda. Pertama, opening, Kedua, body. Ketiga, conclusion. Keempat, transition.
Kalau Anda merasa tulisan ini bermanfaat, jangan lupa tinggalkan komentar, ya! Dan jangan ragu untuk share ke teman-teman Anda agar mereka juga bisa belajar dari postingan ini. Terima kasih atas dukungan Anda untuk blog ini!
PS : Jika Anda pengen tahu gimana caranya bikin slide presentasi yang menarik, jangan ragu deh, langsung aja klik link ini :
https://erry-ricardo.com/creative-visual-design-for-presentation-slide-seri-pertama-kedua/
artikel yang sangat bagus dan bermanfaat terima kasih
Terima kasih Pak Husnur.
Penjelasan materi sdh detail dan bahasa nya mudah dimengerti
Semoga dapat diterapkan ya Pak Mochammad Gabrell.