Apa perasaan Anda bila presentasi yang disampaikan di depan Anda membosankan ? Bukan hanya itu, bicara orang itu juga kesana kemari dan tidak fokus. Sekali lagi, apa yang Anda rasakan ketika itu ?
Walaupun gayanya menghibur dan penampilannya keren, orang yang hadir tidak dapat menangkap pesan yang disampaikan. Akibatnya, acara presentasi tersebut menghabiskan waktu dan tidak mempunyai dampak yang besar bagi Anda.
Nah, sekarang coba Anda bayangkan, bagaimana apabila yang presentasi itu Anda ? Bagaimana perasaan Anda ? Apa yang dibicarakan oleh orang lain tentang diri Anda ketika itu ? Coba renungkan baik-baik, kira-kira bagaimana suasana hati Anda ketika itu ?
Oleh karena itu, bersunguh-sungguhlah menyiapkan isi presentasi agar dampaknya terasa bagi audiens Anda yang mendengarkan presentasi Anda.
Persiapkan isi presentasi Anda dengan mengikuti kaidah 3 B. Baik, Benar dan Berguna. Itulah prinsip yang diajarkan Socrates beberapa abad yang lalu.
Yang juga penting, dalam mempersiapkan isi presentasi buatlah materi yang dapat diaplikasikan dan sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari serta memberikan dampak positif dan value bagi orang yang mendengarkan.
Jadi, selain pesan Socrates tentang 3 B (Benar, Baik, dan Berguna), tambahkan satu B lagi, yaitu berdampak. Sehingga, materi yang Anda persiapkan tersebut mempunyai kaidah 4 B (Benar, Baik, Berguna, dan Berdampak).
Dengan demikian, isi presentasi yang Anda persiapkan dengan kaidah 4 B tersebut dapat menggerakkan audiens Anda.
Ada 3 langkah dalam menyiapkan isi presentasi yang dapat menggerakkan audiens Anda.
Mari kita bahas satu per satu.
Langkah # 1 : Mencari Ide
Banyak orang mengeluh kesulitan mencari ide dan menuliskannya. Padahal, jutaan ide setiap hari bertebaran di sekitar kita. Hanya saja, kita tidak menyediakan waktu untuk menangkapnya.
Azzaini (2015) dalam bukunya Speak To Change menyebutkan bahwa dalam mencari ide dapat menggunakan kaidah 5 M.
Pertama adalah Mengalami. Hal-hal yang Anda alami merupakan ide yang paling mudah untuk Anda tuliskan. Sehingga, tidak ada alasan bahwa Anda tidak mempunyai bahan untuk dituliskan yang dapat menjadi sumber inspirasi untuk presentasi Anda.
Kedua adalah Mendengar. Mendengar dari seseorang yang juga mengetahui tentang topik presentasi yang akan Anda bawakan dapat menjadi bahan dari presentasi Anda. Anda dapat memperoleh banyak hikmah dari mendengar yang nantinya dapat menjadi bahan presentasi Anda. Bahkan, mendengar audio pun bisa juga memberikan inspirasi bagi Anda untuk menyiapkan isi presentasi Anda.
Ketiga adalah Mengkhayal. Imajinasi manusia sangat luar biasa. Bisa melalang buana menembus batas. Tumpahkan imajinasi Anda menjadi tulisan dan biarkan mengalir tanpa edit. Setelah semua khayalan atau imajinasi Anda tertumpah menjadi tulisan, saat itulah Anda boleh melakukan proses editing.
Keempat adalah Membaca. Rajin membaca akan membuat Anda sangat kaya ide. Selain itu, membaca juga dapat menambah kosa kata baru, istilah baru, khayalan baru, dan wawasan baru. Pembicara yang jarang membaca, cita rasa bahasanya hambar. Dengan banyak membaca, Anda menjadi tahu mana ide yang baru dan mana ide yang sudah usang. Anda juga banyak tahu mana ide yang orisinil dan mana ide yang plagiat.
Kelima adalah Mengamati. Di sekitar Anda, banyak kejadian yang dapat Anda rekam. Ada yang menggugah pikiran. Ada pula yang menyentuh hati. Jangan hanya dipikirkan atau dirasakan. Tuliskan kemudian sebarkan. Dunia memerlukan banyak tulisan yang mencerahkan pikiran dan melembutkan hati. Dari mengamati sekitar Anda, Anda akan kaya pengalaman dan insight kehidupan.
Langkah # 2 : Menentukan Poin-Poin
Setelah Anda mendapat ide, sebaiknya Anda segera membuat poin-poin untuk isi presentasi Anda. Anda dapat membuat poin-poin tersebut dalam kertas satu lembar. Ya, hanya satu lembar untuk memudahkan otak Anda menstrukturkan isi presentasi. Anda cukup memunculkan kata-kata kunci saja dalam pembuatannya.
Untuk memudahkan Anda dalam menentukan poin-poin presentasi, Anda dapat menggunakan template. Template hanyalah membantu untuk memudahkan dan memastikan bahwa antar poin presentasi yang satu dengan yang lainnya akan saling berkaitan.
Ada 7 template penentuan poin presentasi yang dapat Anda gunakan.
Template # 1 : Why, What dan How. Tapi, yang Anda gunakan adalah what dan how saja. Kenapa ? Karena why digunakan pada pembukaan presentasi Anda. Pada pembukaan presentasi, Anda jelaskan kenapa topik presentasi Anda sangat penting bagi audiens Anda. Template ini sesuai dengan presentasi yang bertujuan untuk menginformasikan.
Misalnya, topik presentasi Anda adalah Mendesain Slide Presentasi.
Poin 1 : Apa Karakteristik Slide Presentasi yang Baik ? (what).
Poin 2 : Apa Prinsip Mendesain Slide Presentasi ? (what).
Poin 3 : Bagaimana Cara Mendesain Slide Presentasi ? (how).
Template # 2 : Bullet Points. Cara ini dapat Anda gunakan untuk menentukan poin presentasi dengan memberikan daftar yang bisa berisi tips, alasan, dan sebagainya. Penentuan poin presentasi dengan menggunakan bullet points ini sangat sesuai digunakan jika presentasi Anda tujuannya adalah untuk menginformasikan.
Misalnya, topik presentasi Anda adalah Penyakit Orang Sibuk.
Poin 1 : Selalu ingin terburu-buru.
Poin 2 : Mental persaingan dengan permusuhan.
Poin 3 : Terlalu serius bekerja kurang rasa humor.
Template # 3 : Kronologis (Past, Present, Future). Ini adalah cara menentukan poin presentasi dengan menyampaikan poin-poin Anda secara berurutan atau kronologis. Penentuan poin presentasi dengan template kronologis sesuai untuk presentasi tujuan untuk menginformasikan.
Berikut adalah contoh presentasi yang penentuan poin presentasinya menggunakan pendekatan kronologis.
Topik : Perkembangan Teknologi Komputer dari Masa ke Masa.
Poin 1 : Teknologi komputer di zaman dulu (past).
Poin 2 : Teknologi komputer di zaman sekarang (present).
Poin 3 : Kemungkinan perkembangan teknologi komputer di masa mendatang (future).
Template # 4 : Pyramid Principle. Pyramid principle ini template yang dapat Anda untuk menyusun poin presentasi yang diperkenalkan oleh Barbara Minto. Anda dapat mempelajarinya secara lebih rinci pada bukunya yang berjudul The Pyramid Principle : Logic in Writing and Thinking.
Prinsip Piramida adalah struktur hierarkis untuk membuat logika dan alur cerita yang didukung oleh data. Tiga hal yang sangat penting dari Prinsip Piramida adalah mulailah dengan jawabannya terlebih dahulu, kemudian sampaikan kelompok argumen pendukung Anda, dan terakhir jelaskan data-data untuk mendukung argumen Anda secara logis.
Jawaban dan argumen adalah poin-poin yang dapat Anda tulis. Dan data-data pendukung dapat Anda sampaikan untuk memperkaya poin.
Dalam pyramid principle ini, untuk membuat pembukaan dari presentasi Anda, Anda dapat menyampaikan Situation, Complication dan Question (SCQ). Jawaban yang Anda buat sebagai poin presentasi Anda merupakan jawaban dari Question.
Situation (Situasi) : menggambarkan situasi yang mudah dimengerti. Ini bisa menjadi sesuatu yang sudah diketahui audiens atau Anda tahu bahwa mereka akan setuju (misalnya, “Pasar perusahaan sudah matang (mature) dan tidak akan tumbuh lagi”).
Complication (Komplikasi) : perkenalkan masalah yang membuat situasi menjadi problematik. Hal ini dapat berupa sesuatu yang berjalan dengan tidak benar, sesuatu yang dapat berjalan dengan tidak benar, sesuatu yang berubah, atau sesuatu yang dapat berubah (misalnya “Pimpinan perusahaan ingin meningkatkan keuntungannya dengan menurunkan biaya sampai 10 %”).
Question (Pertanyaan) : ajukan pertanyaan yang mengarah ke jawaban yang ingin Anda berikan dalam proposal atau rekomendasi Anda. Hal ini juga bisa berupa pertanyaan yang ingin dijawab oleh pimpinan perusahaan seperti apa yang dapat kita lakukan, apa yang dapat kita cegah, apa yang harus kita lakukan, atau bagaimana reaksi kita. (misalnya, “Bagaimana perusahaan dapat menurunkan biaya sampai 10 % ?”).
Penentuan poin presentasi dengan template ini sesuai untuk presentasi dengan tujuan untuk membujuk.
Misalnya, topik presentasi Anda adalah Upaya Perusahaan Menurunkan Biaya Sebesar 10 %.
Poin Jawaban : Perusahaan dapat menurunkan biaya melalui perbaikan operasional.
Poin Argumen 1 : Outsourcing bukan fungsi utama.
Poin Argumen 2 : Sederhanakan proses fungsi utama.
Poin Argumen 3 : Reviu biaya supplier.
Template # 5 : Perbandingan (Contrast and Comparison). Cara penentuan poin presentasi dimana Anda akan membandingkan antara dua hal atau lebih dan membuat kesimpulannya. Penentuan poin presentasi dengan template perbandingan ini sesuai untuk presentasi dengan tujuan untuk membujuk.
Misalnya, topik presentasi Anda : Pola Hidup Sehat.
Poin 1 : Karakteristik dan ciri pola yang tidak sehat.
Poin 2 : Karakteristik dan ciri pola yang sehat.
Poin 3 : Aktivitas yang harus dilakukan untuk mengubah pola hidup.
Template # 6 : Problem (Cause) Solution. Ini adalah template penentuan poin presentasi dengan menyebutkan masalah yang dihadapi, (penyebab), dan solusi mengatasinya. Penentuan poin presentasi dengan template ini sesuai untuk presentasi dengan tujuan untuk membujuk.
Misalnya, topik presentasi Anda : Fenomena Kemacetan Lalu di Jakarta
Poin 1 : Waktu dari rumah menuju kantor semakin lama (problem).
Poin 2 : Jumlah kendaraan melebihi kapasitas jalan (cause).
Poin 3 : Membangun transportasi publik yang nyaman (solution 1).
Poin 4 : Membuat pelebaran jalan dan fly over (solution 2).
Template # 7 : Then, Now, and How. Ini dapat digunakan untuk memberikan perbandingan kemajuan antara masa lalu dan masa sekarang serta bagaimana perubahan tersebut dapat terjadi. Penentuan poin presentasi dengan template ini sesuai untuk presentasi dengan tujuan untuk membujuk.
Misalnya, topik presentasi Anda : Pembicara Publik Yang Dapat Menghasilkan Uang.
Poin 1 : Dulu lidahku kaku (then).
Poin 2 : Sekarang lidahku laku (now).
Poin 3 : Jadilah ahli (how 1).
Poin 4 : Selalu berlatih (how 2).
Poin 5 : Menulis buku (how 3).
Langkah # 3 : Memperkaya Poin-Poin
Poin presentasi yang Anda sampaikan haruslah menjadi sumber energi bagi orang yang mendengarkannya. Bukan hanya menambah pengetahuan bagi audiens Anda, tetapi juga harus dapat menggerakan audiens Anda untuk bertindak.
Oleh karena itu, setelah Anda menentukan poin-poin presentasi, maka Anda perlu memperkaya poin presentasi tersebut untuk dapat memuaskan audiens Anda.
Untuk memuaskan audiens Anda, maka Anda perlu mengenali mereka. Tentu saja Anda tidak dapat mengenali mereka satu per satu, tetapi Anda bisa mengenali dan memahami audiens Anda melalui 5 ragam mesin kecerdasan audiens yang sesuai dengan belahan otaknya.
Azzaini (2015) dalam bukunya Speak to Change menyebutkan bahwa pada hakikatnya manusia dapat dikelompokan ke dalam 5 kelompok besar yang sesuai dengan mesin kecerdasannya. Berdasarkan mesin kecerdasannya, manusia yang menjadi audiens Anda dapat mempunyai tipe sebagai orang Sensing, Thinking, Intuiting, Feeling, atau Insting.
Dengan demikian, ada 5 jenis pengkayaan poin presentasi yang dapat Anda buat sesuai dengan tipe audiens.
Pengkayaan Poin # 1 : Agar Pesan Lebih Aplikatif
Pengkayaan poin yang lebih aplikatif disukai oleh orang Sensing. Orang jenis ini sangat memperhatikan apa yang tampak dan terlihat. Orang nya sangat teliti, teratur, sangat memperhatikan susunan kata, dan sangat peduli dengan kerapian. Biasanya orang tipe ini menyukai pengkayaan pesan yang berupa contoh dan tips praktis.
Pengkayaan Poin # 2 : Agar Pesan Lebih Argumentatif
Orang Thinking menyukai pengkayaan poin yang lebih argumentatif. Orang Thinking sangat logis, memperhatikan data, dan senang dengan hal-hal yang terstruktur. Dengan demikian, hindari membuat dan memperkaya poin yang bersumber dari sesuatu yang diragukan kebenarannya. Poin yang dilengkapi dengan data dan fakta dari sumber yang akurat sangat menguatkan bobot pesan. Selain itu, perkaya poin dengan pertanyaan-pertanyaan yang menggugah dan biarkan audiens Anda yang menjawabnya. Oleh karena itu, untuk memuaskan audiens jenis ini, Anda perlu memasukan dua hal, yaitu data dan fakta serta pertanyaan yang menggugah.
Pengkayaan Poin # 3 : Agar Pesan Lebih Inspiratif
Pengkayaan poin yang lebih inspiratif disukai oleh orang Intuiting. Orang Intuiting menyukai sesuatu yang baru, inovatif, dan kreatif. Daya imajinasi orang ini luar biasa. Oleh karena itu, Anda perlu menularkan apa yang Anda pikirkan kepada audiens. Audiens dengan jenis ini dapat dipuaskan, apabila pesan presentasi Anda memasukan ide baru dan analogi yang membumi.
Pengkayaan Poin # 4 : Agar Pesan Lebih Motivatif
Pengkayaan poin yang lebih motivatif perlu Anda buat untuk memenuhi audiens Anda yang mesin kecerdasannya lebih dominan ke arah Feeling. Orang Feeling adalah orang yang perasa, empatik, mudah tersentuh, hangat, senang bergaul, menyukai cerita, dan senang berinteraksi dengan orang lain. Selain itu, mereka juga menyukai kata bermakna. Oleh karena itu, poin presentasi yang Anda buat perlu memasukan cerita yang menggugah dan kata yang bermakna.
Pengkayaan Pesan # 5 : Agar Pesan Lebih Mencerahkan
Pengkayaan poin jenis ini disenangi oleh orang dengan mesin kecerdasan Insting. Orang Insting adalah orang yang responsif, mudah beradaptasi, senang bila dilibatkan, dan senang dengan kasus-kasus yang unik dan menarik. Orang jenis ini dapat dipuaskan dengan hikmah-hikmah kehidupan dan akronim. Dalam memperkaya poin, Anda dapat menggali hikmah dari kejadian atau aktivitas yang Anda alami atau lakukan. Selain itu, Anda dapat memanfaatkan segala sesuatu yang sudah popular dan positif untuk menjadi sesuatu yang lebih mencerahkan dan mudah dikenang untuk dibuat singkatannya.
Demikianlah, 3 langkah yang dapat Anda lakukan untuk membuat isi presentasi yang dapat menggerakkan audiens Anda. Pertama, mencari ide. Kedua, menentukan poin-poin. Ketiga, memperkaya poin-poin.
Jika Anda menilai tulisan ini bermanfaat, mohon kiranya tulisan ini dapat disebarkan ke kontak WhatsApp (WA) Anda atau Grup WA yang Anda ikuti agar semakin banyak orang yang mendapatkan manfaatnya.
Sharing knowledge for a better presentation/communication.