Menutup presentasi merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan oleh seorang presenter. Jika anda ingin melakukan suatu presentasi, maka Anda perlu bersungguh-sungguh menyiapkan penutupan presentasi.
Sayangnya, banyak presenter tidak melakukan penutupan presentasi dengan baik. Akibatnya, audiens mereka tidak lagi ingat pesan yang disampaikan setelah presentasi berakhir.
Penutupan presentasi sama pentingnya dengan pembukaan presentasi.
Jika tujuan dalam pembukaan presentasi adalah agar audiens Anda tertarik dengan apa yang Anda presentasikan, maka dalam penutupan presentasi, tujuan Anda adalah agar audiens ingat dan bergerak untuk melaksanakan pesan yang Anda sampaikan.
Anda sebagai seorang presenter perlu berpikir secara mendalam mengenai gagasan apa yang perlu dibawa pulang dan dilakukan oleh audiens Anda.
Audiens Anda perlu mengingat satu hal untuk dilakukan dari presentasi yang Anda bawakan. Itulah pesan utama dari presentasi Anda.
Penutupan presentasi bukan hanya menyimpulkan hal-hal yang telah Anda sampaikan, tetapi juga harus berupa ajakan bergerak dan melakukan sesuatu.
Ada 3 rahasia penutupan presentasi yang dapat Anda gunakan untuk menggerakkan audiens Anda.
Mari kita bahas satu per satu.
Rahasia Penutupan Presentasi # 1 : Cerita
Kekuatan sebuah cerita dapat digunakan untuk pembukaan, memperkaya isi dan penutupan presentasi.
Saat Anda menggunakan cerita pada penutupan presentasi, pastikan cerita yang Anda sampaikan mendorong orang untuk melakukan tindakan dan meyakinkan orang tentang apa yang Anda sampaikan.
Misalnya, untuk memberikan keyakinan tentang perlunya berkarya secara bersungguh-sungguh sebagai topik presentasi Anda, maka Anda dapat menggunakan cerita berikut :
“Alkisah, seorang tukang kayu tua yang sudah bekerja puluhan tahun mulai merasa jika tubuhnya sudah semakin tua untuk bekerja. Ia lalu memantapkan diri untuk berbicara dengan mandornya tentang rencana untuk pensiun.
Mendengar rencana pensiun itu, sang mandor menjadi sedih. Sebab, tukang kayu yang hendak pensiun itu merupakan tukang kayu terbaiknya. Mandor lalu mengizinkan tukang kayunya pensiun setelah menyelesaikan satu proyek lagi.
Beberapa minggu kemudian, datang sebuah proyek baru untuk membuat rumah. Tukang kayu tua yang hendak pensiun dipasrahi sebagai penanggung jawab, ia diberi kebebasan membuat bangunan itu sesuka hatinya.
Setelah tahu proyek terakhirnya adalah sebuah rumah, tukang kayu itu menjadi jengkel. Sebab, rumah memakan waktu yang cukup lama untuk selesai. Ia pun bekerja malas-malasan dan membuat rumah dengan asal-asalan. Bahan-bahan yang digunakan pun tidak diteliti kualitasnya.
Ketika rumah itu selesai sang mandor mendatangi si tukang kayu tua dan berkata, “Rumah yang kau bangun ini adalah hadiah dariku untukmu. Terima kasih telah bekerja dengan baik.”
Setelah menyampaikan cerita tersebut, Anda dapat memberikan penjelasan :
“Kisah tersebut mengajarkan pada kita untuk selalu bersungguh-sungguh dalam berkarya. Berikan selalu usaha yang terbaik, agar kita tidak menyesal.
Jangan seperti tukang kayu tua itu. Hanya karena ia sudah malas mengerjakan sebuah rumah, ia bekerja asal-asalan dan menggunakan bahan yang buruk. Bayangkan, jika ia sungguh-sungguh mengerjakan rumah itu, ia bisa pensiun dan memiliki rumah yang bagus.
Begitu pula dalam kehidupan nyata. Bila Anda selalu melakukan pekerjaan yang terbaik, maka Anda akan memperoleh hasil yang terbaik. Sebaliknya, bila Anda melakukan pekerjaan asal-asalan, Anda akan memperoleh balasan yang setimpal.”
Rahasia Penutupan Presentasi # 2 : Si Laku
Si Laku adalah singkatan dari puisi, lagu dan kutipan. Dalam memilih puisi, lagu dan kutipan untuk menutup presentasi Anda, maka Anda perlu memilihnya yang sesuai dengan topik yang dibahas.
Jika Anda memberikan presentasi tentang perlu nya belajar public speaking, maka Anda dapat menggunakan puisi berikut ini sebagai penutupan presentasi Anda :
“Buah pepaya masak di kebun
Buah manga harum baunya
Belajar public speaking haruslah tekun
Agar hasilnya efektif.”
Untuk lagu, apabila Anda menghendaki semua peserta ikut menyanyikan lagu, maka wajib hukumnya Anda menuliskan teks lagu tersebut. Anda tidak boleh menganggap bahwa semua peserta sudah hapal dengan lagu tersebut, kecuali memang lagu itu sudah mereka kenal sejak kecil.
Untuk kutipan, Anda bisa menggunakan kutipan dari tokoh terkenal untuk dijadikan penutup presentasi Anda. Tokoh tersebut baiknya dikenal oleh audiens Anda. Dalam penutupan, Anda bisa memaparkan sedikit latar belakang sang tokoh.
Misalnya, Anda memberikan presentasi tentang kepemimpinan. Pada penutupan presentasi, Anda dapat mengunakan kutipan berikut :
“Jack Welch adalah salah satu tokoh yang dikenal karena kepemimpinannya saat ia menjabat sebagai Pemimipin dan Ketua Eksekutif dari General Electric (GE) pada periode 1981-2001. Reputasinya diraih berkat kecerdasan bisnis yang tinggi dan strategi kepemimpinannya di GE. Ia tetap menjadi tokoh yang disegani di kalangan bisnis mengingat strategi manajemennya yang inovatif dan gaya kepemimpinannya.
Jack Welch mengatakan : before you are a leader, success is all about growing yourself. When you become a leader, success is all about growing others”
Setelah setelah Anda menjelaskan hal tersebut di atas, maka Anda dapat menyampaikan arti dari kutipan tersebut dan Anda tutup dengan mengatakan hal berikut ini :
“Dan kita semua adalah pemimpin. Mari kita sibukan diri kita untuk mengembangkan orang lain, melahirkan bintang, dan menyiapkan panggung terbaik untuk orang-orang yang kita pilih. Terima kasih.”
Rahasia Penutupan Presentasi # 3 : Komitmen Yang Diikrarkan
Anda dapat melakukan penutupan presentasi ini dengan mengajak peserta untuk berdiri dan kemudian Anda membacakan ikrar yang sudah Anda siapkan. Peserta harus dapat membaca komitmen yang Anda ikrarkan. Penggunaan proyektor akan sangat membantu agar peserta dapat membaca ikrar yang akan dibaca.
Apabila Anda membawakan presentasi tentang pentingnya belajar, maka berikut contoh ikrar yang dapat Anda gunakan untuk dibaca bersama dengan peserta :
“Saya adalah seorang pembelajar. Saya percaya bahwa hidup saya akan bermakna bila saya sering belajar dan mengajarkan.
Saya akan terus berusaha sekuat tenaga dan berjuang tanpa kenal lelah siang dan malam untuk belajar dan mengajarkan ilmu agar bermanfaat bagi sesama.
Ini hidup saya. Saya akan terus belajar dan mengajarkan ilmu dengan penuh kegembiraan.
Saya adalah pembelajar sampai akhir hayat saya.”
Setelah setelah Anda bersama-sama dengan peserta membaca ikrar tersebut, maka Anda dapat menutup presentasi Anda dengan mengatakan hal berikut ini :
“Mari kita jalankan komitmen kita bersama sebagai seorang pembelajar sepanjang hayat yang selalu belajar dan mengajarkan ilmu kepada sesama untuk dunia yang lebih baik. Terima kasih.”
Demikianlah, tiga rahasia penutupan presentasi yang dapat menggerakkan audiens Anda. Pertama, cerita. Kedua, si laku. Ketiga, komitmen yang diikrarkan.
Jika Anda menilai tulisan ini bermanfaat, mohon kiranya tulisan ini dapat disebarkan ke kontak WhatsApp (WA) Anda atau Grup WA yang Anda ikuti agar semakin banyak orang yang mendapatkan manfaatnya.
Sharing knowledge for a better presentation/communication.