Lia Anggraini S. dan Kirana Nathalia (2020) dalam bukunya “Desain Komunikasi Visual : Dasar-Dasar Panduan Untuk Pemula” menyebutkan bahwa desain komunikasi visual merupakan seni dalam menyampaikan informasi atau pesan dengan menggunakan bahasa rupa/visual yang disampaikan melalui media berupa desain.

Lebih lanjut mereka menjelaskan bahwa salah satu fungsi dasar desain komunikasi visual sebagai sarana presentasi.

Tujuan desain komunikasi visual sebagai sarana presentasi adalah untuk menyampaikan pesan dan mendapatkan perhatian dari mata secara visual, sehingga pesan tersebut mudah diingat oleh audiens.

Dalam kaitannya dengan membuat slide presentasi, ilmu desain komunikasi visual dapat digunakan untuk merancang slide presentasi dengan memanfaatkan prinsip dan elemen desainnya.

Andy Sukma Lubis (2019) mengatakan bahwa salah satu elemen desain dalam membuat slide presentasi yang perlu diperhatikan adalah jenis desain. Flat design adalah salah satu jenis desain slide presentasi yang dapat digunakan.

Flat design adalah gaya desain yang dibuat dengan bentuk datar (dua dimensi) yang tidak menggunakan gambar yang sebenarnya. Jenis desain ini menggunakan bentuk shape dan garis untuk mempercantik tampilan visualnya. Gaya desain ini mengedepankan kesederhanaan dan kejelasan dengan menambahkan elemen-elemen sederhana serta menghilangkan hiasan-hiasan yang tidak diperlukan seperti efek bayangan, efek gradasi, dan efek tiga dimensi atau yang lain.

Disamping itu, karena flat design lebih banyak menggunakan elemen yang sederhana seperti gambar icon, kotak, lingkaran atau vektor, maka slide presentasi yang dibuat memiliki ruang kosong (white space) yang cukup untuk penempatan teks. Hal ini akan membuat tampilan slide Anda sangat jelas, sehingga fokus audiens Anda akan selalu tetap terjaga.

Flat design sebenarnya paling populer di kalangan web designer dan pembuat aplikasi mobile. Namun demikian, prinsip-prinsip yang digunakan dalam membuat flat design sangat bisa diterapkan untuk presentasi.

Kalau Anda dapat mengoptimalkan setiap kaidah flat design dalam membuat slide presentasi, maka Anda akan dapat menciptakan slide yang minimalis namun powerful untuk mendukung kesuksesan presentasi Anda.

Contoh dari slide presentasi dengan menggunakan pendekatan flat design seperti yang digambarkan di bawah ini.

Pertanyaannya adalah bagaimana cara membuat slide presentasi di atas ?

Ada dua langkah yang dapat Anda lakukan.

Mari kita ulik langkah demi langkahnya.

Langkah # 1 : Gunakan Gambar Vektor Yang relevan.

Untuk membuat slide presentasi dengan menggunakan pendekatan flat design, Anda dapat menggunakan gambar vektor. Anda tidak perlu membuat gambar vektor sendiri dengan menggunakan shape dan garis. Anda dapat menggunakan cara cerdas dengan men-download gambar vektor dari Web yang menyediakan lisensi yang gratis.

Misalnya, Anda ingin membuat slide presentasi yang menjelaskan empat faktor sukses bisnis. Untuk itu, Anda dapat mencari gambar vektor yang relevan.

Anda dapat mencarinya, misalnya di https://pixabay.com/id/vectors/online-pertemuan-maya-persetujuan-6698352/ yang disediakan secara gratis. Ketika Anda mengunduh gambar vektor tersebut, pilihlah yang SVG yang mana nantinya Anda dapat mengedit gambar tersebut.

Gambar di bawah ini merupakan gambar vektor aslinya yang di-download dari pixabay.com.

Jika Anda menggunakan power point versi 2013, maka Anda perlu merubahnya menjadi file emf atau wmf dengan menggunakan www.cloudconvert.com. Setelah itu, Anda dapat memindahkan file gambar tersebut ke power point. Untuk menjadi gambar yang dapat diedit, maka Anda block gambar tersebut di power point dan Anda ungroup sebanyak dua kali. Hasilnya Anda dapat mengedit file tersebut. Anda dapat menghilangkan elemen yang Anda tidak perlukan dan Anda dapat mengubah warnanya.

Sementara itu, jika Anda menggunakan powerpoint versi 2019, maka Anda tinggal memindahkan file gambar tersebut ke power point. Untuk menjadi gambar yang dapat diedit, maka Anda block gambar tersebut di power point dan Anda ungroup sebanyak dua kali. Hasilnya Anda dapat mengedit file tersebut. Anda dapat menghilangkan elemen yang tidak diperlukan dan Anda dapat mengubah warnanya.

Jika Anda edit gambar vektor asli di atas, maka Anda bisa membuat, misalnya, seperti gambar di bawah ini.

Langkah # 2 : Masukan Teks Terkait Yang Sudah Anda Buat dan Icon

Setelah Anda memasukkan gambar, maka Anda dapat memasukan teks yang telah Anda siapkan. Untuk itu, Anda perlu memperhatikan ukuran teksnya. Dengan menggunakan golden ratio, jika body teks menggunakan ukuran font 24, maka judul slide ukurannya 1,6 (dibulatkan) x 20 = 38.

Untuk memperindah tampilan slide-nya, Anda juga bisa memasukan icon.

Selain itu, Anda juga perlu memperhatikan warna font yang mesti selaras dengan warna gambar vektornya dan juga Anda perlu memperhatikan warna background nya agar tampak kontras dengan warna gambar vektor dan font.

Berikut ini slide presentasi yang sudah dimasukan teks dan icon yang terkait.

Demikianlah, cara mendesain slide presentasi yang menarik dengan pendekatan flat design.

Untuk membuat slide presentasi Anda selanjutnya, selain dengan pendekatan rich design dan isometric design, maka Anda dapat menggunakan pendekatan flat design.

Dengan pendekatan flat design, maka slide presentasi yang Anda tampilkan akan tampak menarik dan mengedepankan kesederhanaan.

Jika postingan ini bermanfaat bagi Anda, maka jangan lupa bagikan postingan ini kepada kolega Anda agar postingan ini dapat juga bermanfaat bagi banyak orang.