Presentasi adalah sebuah aktifivitas dimana kita berbicara di hadapan banyak orang. Presentasi merupakan salah satu kegiatan yang berfungsi untuk memaparkan suatu pendapat atau hasil kerja kepada orang lain. Adapun tujuan dari presentasi adalah untuk memberikan informasi atau meyakinkan audiens.
Efektifnya sebuah presentasi sangat ditentukan oleh kemampuan presenter untuk menyampaikannya kepada para audiens.
Namun, adakalanya presentasi yang kita sampaikan tidak membuat audiens tertarik dengan topik yang kita sampaikan.
Pernahkah Anda mengalami kondisi seperti itu ?
Mungkin Anda sebagai dosen harus menyampaikan topik yang kurang diminati atau sebagai trainer Anda harus menyampaikan sebuah training di depan karyawan yang hadir hanya karena diwajibkan oleh bos nya.
Hal tersebut adalah situasi yang menantang dalam menyampaikan presentasi.
Pertanyaannya adalah bagaimana cara menghadapinya ?
Pranata (2015) menjelaskan bahwa cara menghadapinya adalah mulailah dengan mengapa (start with why).
Kebanyakan audiens tidak tertarik pada sebuah topik, karena mereka tidak bisa melihat pentingnya topik yang Anda bawakan. Mereka tidak memahami bagaimana topik tersebut dapat membawa manfaat bagi kehidupan mereka sendiri.
Misalnya, Anda berbicara tentang kemampuan presentasi. Jika audiens Anda belum dapat melihat pentingnya memiliki kemampuan presentasi bagi mereka, maka presentasi Anda tidak akan membuat mereka tertarik dengan apa yang Anda sampaikan.
Apalagi, ketika Anda langsung berbicara mengenai cara-cara (how to) terkait topik tersebut tanpa menyampaikan pentingnya memiliki kemampuan presentasi, maka audiens Anda tetap tidak akan tergugah hatinya dan menganggap hal yang Anda utarakan tidak menarik.
Lubis (2019) mengatakan bahwa menghadirkan why dalam presentasi harus dilakukan oleh presenters sebelum mereka menjelaskan apa yang harus dipahami atau dilakukan oleh audiens mereka.
Why adalah bagian pembuka dari presentasi Anda. Elemen tersebut akan menentukan apakah audiens Anda akan tetap duduk dan asyik menikmati paparan Anda atau mengalihkan fokusnya kepada hal yang lainnya. Audiens Anda berpaling dari presentasi Anda lantaran mereka tidak merasa ada hal penting yang perlu diperhatikan dalam presentasi Anda.
Inti dari why ada dua. Pertama, membuat audiens gelisah. Kedua, membuat harapan untuk audiens.
Setelah audiens merasakan hal tersebut, maka mereka akan berpikir mengenai urgensi dari materi presentasi yang Anda sajikan. Buatlah mereka berkata dalam hati mereka, “Materi ini gue banget”.
Saat dalam benaknya muncul anggapan bahwa materi tersebut sangat penting bagi mereka, maka apa pun yang Anda sampaikan setelah itu akan relatif lebih mudah untuk diterima oleh mereka.
Mengapa hal itu dapat terjadi ?
Karena audiens Anda sudah mulai membuka hati mereka untuk menerima apa yang akan Anda jelaskan. Ketika hati mereka mulai terbuka, maka Anda dapat menyampaikan definisi, prinsip-prinsip dan langkah kunci atau solusi dari pesan utama yang Anda kemukakan.
Oleh karena itu, dalam melakukan presentasi mulailah dengan mengapa. Anda harus dapat menunjukkan kepada audiens Anda akan pentingnya topik yang Anda sampaikan. Apa manfaatnya bagi kehidupan mereka atau apa yang akan terjadi jika mereka tidak mendengarkan presentasi Anda.
Jika postingan ini bermanfaat bagi Anda, maka jangan lupa berikan komentar pada postingan ini demi kelangsungan pengembangan blog ini. Selain itu, bagikan postingan ini ke kolega Anda agar kolega Anda dapat juga belajar dari postingan ini. Terima kasih atas bantuan yang telah Anda lakukan untuk menyebarkan postingan ini.
Siap , mengena pak, trimakasih
Sama2 Bu Risma.
Sangat bermanfaat dan sangat membantu sekali. Terima Kasih
Mantap👍
Semoga dapat diterapkan ya Bu Erica.
Sama2 Pak Tesar.
Terima kasih ilmunya pak, sangat membantu untuk perkuliahan saya
Sama2 Pak Anton.
Sangat Bermanfaat
Sangat bermanfaat
Semoga dapat diterapkan ya Pak Charlie.
Semoga dapat diterapkan ya Bu Mutiara.
Sangat Bermanfaat.. Terima kasih pak
Sama2 Pak Briegel.
Sangat bermanfaat dan mudah dipahami
Semoga dapat diterapkan ya Pak David.
Terima kasih pak, artikel ini sangat bermanfaat
Sama2 Pak Khairul.
Terima kasih Pak, sangat membantu dan bermanfaat
Sama2 Pak Efrem.
Top 👍
Terima kasih Pak Tijanit.