G. Richard Shell dan Mario Moussa dalam bukunya “The Art of Woo: Using Strategic Persuasion to Sell Your Ideas” mengungkapkan dua fakta, yaitu :
- Menurut Wall Street Journal, sekitar tiga puluh juta presentasi dalam bentuk PowerPoint disampaikan setiap hari di dunia, dan
- Tujuh puluh delapan persen eksekutif yang disurvei mengatakan bahwa mereka tertidur selama presentasi perusahaan.
Fakta di atas perlu menjadi upaya untuk menyelamatkan penjualan ide Anda dari kurangnya perhatian yang diberikan oleh audiens Anda.
Audiens Anda dalam mengambil keputusan mempunyai sisi rasional dan intuitif. Dukungan terhadap ide Anda untuk menggugah sisi rasional dari audiens Anda telah dijelaskan pada tulisan minggu yang lalu.
Tulisan ini akan menjelaskan tiga cara yang dapat Anda gunakan untuk menggugah sisi intuitif dari audiens Anda.
Cara # 1: Menggunakan Gambar Yang Relevan
G. Richard Shell dan Mario Moussa mengutarakan bahwa ketika infeksi bakteri menjadi masalah serius bagi rumah sakit dengan ribuan orang meninggal setiap tahun karena adanya penyebaran kuman, ide yang meminta para pegawai rumah sakit─terutama petugas kesehatan─ untuk mencuci tangan mereka setelah setiap pemeriksaan pasien ternyata tidaklah mudah. Singkatnya, kesehatan rumah sakit memiliki masalah penjualan ide yang klasik. Masalah yang sama juga terjadi dalam setiap organisasi mana pun yang memberlakukan tindakan terbaik yang baru pada saat kebiasaan lama sudah begitu melekat.
Dengan berbagai cara, akhirnya pihak rumah sakit menemukan sebuah cara yang jitu, yaitu menggunakan gambar bakteri yang melekat pada tangan seorang petugas rumah sakit yang gambar tersebut menjadi screen savers di semua komputer rumah sakit. Dimana pun para petugas rumah sakit itu berada, gambar-gambar tersebut selalu mengikuti mereka. Akibatnya, ketaatan petugas rumah sakit untuk mencuci tangan meningkat hingga mencapai hampir 100 persen.
Gambar aktual bakteri yang melekat pada pertugas rumah sakit tersebut bernilai lebih dari pada seribu kata-kata. Hal ini memberikan pamahaman kepada kita bahwa orang akan memberikan tanggapan pada ide-ide yang mudah divisualisasikan, karena gambar bisa diingat kembali setiap saat. Para psikolog menyebutnya sebagai fenomena “ketersediaan”.
Cara # 2: Menggunakan Demonstrasi Yang Simbolik
Tidak ada yang lebih jelas selain sesuatu yang bisa dilihat dan disentuh oleh pendengar Anda atau pengalaman yang dapat mereka rasakan. Kegiatan demonstrasi yang dapat disombolkan merupakan cara yang luar biasa untuk membuat sebuah ide mudah diingat.
G. Richard Shell dan Mario Moussa menjelaskan bahwa pimpinan tertinggi America Online (AOL) pernah membuat dinosaurus T-Rex berukuran raksasa dari kayu yang mewakili Microsoft lalu memajangnya dalam sebuah acara retret karyawan. Pesannya adalah jasa jejaring Microsoft yang baru adalah makhluk yang akan mengganyang bisnis utama AOL. Ratusan karyawan kemudian mendaftarkan diri untuk bertempur melawan Microsoft dengan menuliskan nama mereka pada T-Rex tersebut. Presiden AOL, Ted Leonsis, kemudian mengakui bahwa dinosaurus tersebut hanya hiperbola, tapi dia mempercayainya. Tujuannya adalah untuk menggerakkan karyawannya untuk menghadapi pesaingnya agar bisnisnya bisa tetap hidup.
Cara # 3: Menggunakan Emosi Anda
Audiens Anda akan cenderung untuk percaya pada ide Anda apabila Anda menunjukkan bahwa Anda sendiri percaya pada ide Anda. Yang membuat yakin adalah keyakinan itu sendiri terutama bila keyakinan tersebut didukung oleh perasaan yang tulus. Emosi memberikan daya pada sebuah presentasi yang mengatakan : “ide ini penting bagi saya”.
G. Richard Shell dan Mario Moussa menerangkan bahwa momen penting presentasi Jenderal George C. Marshall, Panglima Angkatan Darat Amerika Serikat, kepada Presiden Roosevelt untuk memberikan keyakinan untuk mempersiapkan diri menghadapi perang dunia II ketika Marshall membiarkan emosinya keluar. Marshall berkata kepada Presden, “Saya tidak begitu tahu cara mengungkapkan perasaan saya mengenai hal ini kepada Presiden AS. Tapi, saya akan menyampaikan hal ini kepada Anda bahwa Anda harus melakukan sesuatu dan Anda harus melakukannya hari ini”.
Sebagai aturan umum, Anda harus menimpan emosi Anda untuk sebagian ide-ide yang paling mendesak. Jika tidak, orang akan berhenti mendengarkan Anda. Namun, jangan takut untuk memperlihatkan perasaan Anda ketika masalahnya penting dan pendengar Anda tampaknya tidak memahami hal tersebut.
Demikianlah, tiga cara menggugah sisi intuisi audiens presentasi Anda untuk menjual ide Anda. Tiga cara tersebut dapat membantu penjualan ide Anda dengan melibatkan imajinasi audiens Anda. Hal itu adalah pengait yang akan digunakan oleh audiens Anda untuk mengingat ide Anda secara cepat dan mudah.
Jika postingan ini bermanfaat bagi Anda, maka jangan lupa berikan komentar pada postingan ini demi kelangsungan pengembangan blog ini. Selain itu, bagikan postingan ini ke kolega Anda agar kolega Anda dapat juga belajar dari postingan ini. Terima kasih atas bantuan yang telah Anda lakukan untuk menyebarkan postingan ini.
Bagus,dan bermanfaat. Trimakasih ilmunya pak Erry.
Sama2 Bu Risma.
Terimakasih atas ilmunya pak
Sama2 Pak Temanta.
Terima kasih menarik
Sama2 Bu Mutiara.
terima kasih pak
Sama2 Pak Khairul.
Mantap pak,terimakasih
Sama2 Pak Teger.
Bagus dan sangat baik utk infonya
Semoga bisa diterapkan ya Pak Paudy.
Terimakasih ilmunya pak
Sama2 Pak Refi.
Terimakasih pak
Sama2 Bu Binaria.
Terima kasih pa Erry ilmunya daging semua
Sama2 Pak Dadi.