SAMPAIKANLAH PESAN ANDA, UBAHLAHLAH DUNIA

Setiap Orang WAJIB BICARA, Tetapi Bukan Asal Bicara

Jadilah, MESSENGER Yang Bermanfaat Bagi Orang Lain

Interaksilah Dengan Audiens Anda Jika Anda Menghadapi Audiens Yang Tidak Perhatian

Ketika Anda presentasi dan Anda memandang audiens Anda, mereka kelihatan tidak perhatian atau acuh tak acuh terhadap apa yang Anda sampaikan.

Ada audiens Anda yang mengangguk-angguk. Bukan karena mereka mengerti, tetapi karena mereka terkantuk-kantuk. Ada yang tampaknya sedang asyik berbicara dengan rekan sebelahnya. Ada juga yang membaca pesan di handphonenya.

Anda sebagai presenter hanya bisa berdiri dengan kebingungan, tidak tahu apa yang harus Anda lakukan.

Tentu Anda sebagai presenter tidak mau hal ini terjadi pada presentasi Anda.

Untuk mengatasi hal itu, maka Anda dapat melakukan interaksi dengan audiens Anda.

Untuk membuat interaksi dengan audiens, pertama Anda dapat meminta audiens menemukan informasi dan ide terkait dengan konten yang anda sampaikan.

Untuk meminta audiens Anda menemukan informasi dan ide terkait dengan konten yang Anda sampaikan, maka Anda dapat menyuguhkan video dalam presentasi Anda.

Anda tidak harus menjadi satu-satunya yang berbicara selama presentasi Anda. Sematkan video ke salah satu slide Anda untuk memberikan pendapat lain atau bahkan hanya untuk menambahkan jeda bagi audiens Anda selama presentasi yang Anda berikan. Memasukan video dalam presentasi Anda dapat memberikan cara lain yang berbeda bagi audiens Anda dalam mengkonsumsi konten Anda.

Kedua, Anda dapat menyampaikan sebuah pertanyaan tertentu untuk didiskusikan. Anda dapat membagi audiens menjadi kelompok-kelompok kecil untuk membicarakan solusi dari pertanyaan tersebut atau meminta mereka mendiskusikannya dengan tetangga mereka.

Anda dapat menggunakan strategi think-pair-share.

Dalam menggunakan strategi ini, Anda dapat mengajukan masalah atau pertanyaan singkat kepada audiens Anda dan memberi mereka waktu dan kesempatan untuk melakukan langkah-langkah berikut :

  • Pikirkan masalah atau pertanyaan secara individual.
  • Pasangkan dengan peserta lainnya untuk berdiskusi.
  • Minta bagikan temuan atau takeaways mereka dengan anggota audiens lainnya.

Strategi ini tidak hanya memberi audiens Anda waktu untuk memproses dan menerapkan pengetahuan dan keterampilan mereka sendiri terlebih dahulu, tetapi juga memberi mereka kesempatan untuk berkonsultasi dan berkolaborasi dengan rekannya.

Jika Anda melakukan presentasi virtual, maka Anda dapat menggunakan fitur yang ada di aplikasi video konferensi. Jika Anda menggunakan aplikasi Zoom, misalnya, maka Anda dapat menggunakan fitur breakout room.

Breakout Room berfungsi dengan baik untuk berkolaborasi dan mendiskusikan topik tertentu dari presentasi yang Anda sampaikan. Setelah berdiskusi di Breakout Room, misalnya, satu anggota grup dapat membagikan temuan atau ide grupnya kepada peserta lainnya.

Ketiga, Anda dapat merefleksikan informasi dan ide yang Anda sampaikan dengan melakukan jajak pendapat (polls) yang relevan dengan konten presentasi Anda.

Beri audiens Anda beberapa pilihan jawaban dari suatu pertanyaan terkait dengan konten yang Anda sampaikan. Minta mereka untuk mengangkat tangan untuk menyampaikan jawaban mereka atau Anda dapat menggunakan aplikasi yang memungkinkan audiens Anda dapat memilih jawaban dari pertanyaan yang Anda ajukan.

Demikianlah, interaksi yang dapat Anda bangun dengan audiens Anda jika audiens Anda tidak perhatian atau acuh tak acuh dengan presentasi yang Anda sampaikan.

Dengan interaksi tersebut, maka audiens Anda akan merasa dilibatkan sebagai bagian dari sebuah presentasi. Mereka dapat ikut merespon dan berkontribusi terhadap isi materi yang Anda bawakan, sehingga presentasi Anda akan berdampak bagi mereka.

Jika postingan ini bermanfaat bagi Anda, maka jangan lupa berikan komentar pada postingan ini demi kelangsungan pengembangan blog ini. Selain itu, bagikan postingan ini ke kolega Anda agar kolega Anda dapat juga belajar dari postingan ini. Terima kasih atas bantuan yang telah Anda lakukan untuk menyebarkan postingan ini.

 

 

 

 

3 Kunci Melakukan Presentasi Kepada Pengambil Keputusan

Pengambil keputusan adalah salah satu orang yang paling sulit yang Anda hadapi ketika Anda melakukan presentasi di hadapan mereka. Mereka sangat tidak sabar, karena jadwal mereka yang sangat padat. Dan, mereka harus membuat banyak keputusan yang berisiko tinggi serta seringkali dengan sedikit waktu untuk mempertimbangkan berbagai pilihan keputusan.

Jadi, mereka tidak akan bisa duduk diam untuk presentasi yang lama dengan penyampaian rekomendasi atau kesimpulan di akhir. Mereka akan menginterupsi Anda sebelum Anda menyelesaikan presentasi Anda.

Tentu, hal ini bisa membuat Anda frustasi.

Anda mungkin memiliki banyak hal untuk dikatakan kepada mereka, dan ini mungkin satu-satunya kesempatan Anda untuk mengatakannya.

Tetapi, jika Anda ingin mereka mendengarkan Anda, maka segera lakukan apa yang mereka pedulikan, sehingga mereka dapat membuat keputusan dengan lebih efektif dan efisien.

Yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana Anda dapat melakukan presentasi di depan pengambil keputusan secara lebih efektif dan efisien.

Ada 3 kunci yang dapat Anda terapkan ketika pengambil keputusan menjadi audiens presentasi Anda.

Mari kita bahas satu per satu.

Kunci # 1 : Mulai Paparan Anda Dengan Ringkasan.

Teknik terbaik untuk diterapkan disini adalah meringkas seluruh konten Anda yang kemudian Anda tempatkan di awal paparan Anda. Konten awal presentasi Anda harus berisi semua point-point penting yang akan Anda kembangkan lebih lanjut nanti.

Misalkan, Anda diberi waktu 30 menit untuk presentasi. Saat membuat intro, anggaplah seluruh waktu Anda dipotong menjadi 5 menit. Hal ini akan memaksa Anda untuk menyampaikan semua informasi yang benar-benar penting bagi audiens Anda, yaitu : temuan penting, kesimpulan, rekomendasi, atau ajakan untuk bertindak.

Nyatakan point-point tersebut dengan jelas dan ringkas tepat di awal presentasi. Data pendukung atau materi yang relevan yang terkait dengan point-point ringkasan tersebut dapat Anda tempatkan pada lampiran.

Kunci # 2 : Beri Tahu Mereka Apa Yang Mereka Minta.

Menurut Anda, apa aset paling berharga yang dimiliki orang, tetapi sering diabaikan ?

Aset paling berharga bagi Anda, saya, atau siapa pun di dunia ini adalah WAKTU.

Hal ini terutama berlaku untuk pengambil keputusan.

Dan karena itu, Anda hanya perlu mengkomunikasikan pesan yang perlu diketahui oleh mereka.

Misalnya, jika Anda diundang untuk memberikan update informasi tentang kondisi pabrik, maka berikan informasi tersebut sebelum membahas yang lain. Pengambil keputusan dengan waktu yang terbatas mengundang Anda untuk berbicara, karena mereka merasa Anda dapat memberikan informasi yang mereka tidak ketahui. Jadi, jawab permintaan khusus itu secara langsung dan cepat.

Untuk mengetahui apa yang diinginkan oleh pengambil keputusan, maka Anda dapat menggunakan perumpamaan ikan dan cacing. Kalau Anda memancing ikan, maka pada ujung kail Anda dapat menggunakan cacing. Karena ikan akan memakan cacing yang ada di kail tersebut, sehingga ikan yang Anda pancing akan dapat Anda tangkap.

Misalnya, Anda ingin paparan kepada Gubernur, maka Anda perlu memahami apa yang dipedulikannya. Cacing yang dapat Anda gunakan sebagai pesan presentasi Anda, misalnya 3 kunci sukses bagi Gubernur untuk memenangkan pemilihan umum berikutnya.

Pemahaman mengenai pengambil keputusan akan memberikan pencerahan tentang apa yang mereka inginkan, dan apa yang menjadi mimpi mereka.

Kunci # 3 : Berlatihlah Sebelum Anda Memberikan Presentasi

Sebelum memberikan presentasi kepada pengambil keputusan, lakukan latihan dengan kolega Anda yang akan bertindak sebagai pelatih yang jujur. Cobalah untuk menemukan seseorang yang berhasil mendapatkan ide yang dipikirkan oleh pengambil keputusan.

Mintalah umpan balik dari mereka seperti : Apakah pesan yang Anda sampaikan jelas dan cepat ? Apakah slide ringkasan Anda telah menampilkan semua insights penting ? Apakah Anda melewatkan sesuatu yang mungkin diharapkan oleh audiens Anda ?

Demikianlah, 3 kunci melakukan presentasi kepada pengambil keputusan.

Pertama, mulai paparan Anda dengan ringkasan.

Kedua, beri tahu mereka apa yang mereka minta.

Keempat, berlatihlah sebelum Anda memberikan presentasi.

Memberikan presentasi kepada pengambil keputusan merupakan sebuah kehormatan besar dan dapat membuka pintu peluang yang luar biasa bagi Anda. Jika Anda berhasil, maka orang-orang dengan banyak pengaruh akan menjadi pendukung yang kuat dari ide-ide Anda.

Jika postingan ini bermanfaat bagi Anda, maka jangan lupa berikan komentar pada postingan ini demi kelangsungan pengembangan blog ini. Selain itu, bagikan postingan ini ke kolega Anda agar kolega Anda dapat juga belajar dari postingan ini. Terima kasih atas bantuan yang telah Anda lakukan untuk menyebarkan postingan ini.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tiga Kiat Mengendalikan Kecemasan Berbicara di Depan Umum

Menurut penelitian yang dilakukan di School of Communication Studies, Universitas Tennessee Knoxville (2018), kecemasan berbicara yang dikenal dengan sebutan glossophobia pada umumnya adalah perasaan gugup, cemas, dan khawatir bersamaan dengan perasaan tidak nyaman ketika berbicara di depan umum. Selain itu, Hamilton dalam bukunya yang berjudul Communicating for Results, a Guide for Business and the Professions (2008) menyatakan bahwa diperkirakan 75 % dari semua orang mengalami tingkat kecemasan/kegelisahan ketika berbicara di depan umum.

Jika tidak diatasi, maka kecemasan berbicara di depan umum dapat menyebabkan efek merugikan yang serius pada kualitas hidup seseorang, tujuan karir dan hal lainnya. Misalnya, tujuan pendidikan yang membutuhkan berbicara di depan umum mungkin tidak dapat dicapai. Namun, tidak semua orang dengan kecemasan berbicara di depan umum tidak dapat mencapai tujuan kerja, meskipun gangguan ini dapat menjadi masalah baginya dalam mencapai tujuan karirnya.

Ketakutan berbicara di depan umum atau kecemasan berbicara, dianggap sebagai ketakutan nomor satu bagi kebanyakan orang. Ada sesuatu yang mengerikan tentang berdiri di depan sekelompok orang dan menyampaikan pidato secara efektif dan percaya diri. Gagasan tentang sesuatu yang salah dan ditertawakan atau dihakimi hanya menakutkan sebagian besar orang, sehingga mereka umumnya menjauhinya. Sedihnya, dengan melakukan hal ini dapat membuat mereka jauh dari maju dalam karir mereka.

Memahami penyebab demam panggung atau kecemasan berbicara dapat membantu pembicara yang gugup dalam mengelola stres berbicara di depan umum. Salah satu penyebab utamanya adalah kurangnya keterampilan. Selain itu, tidak tahu bagaimana menyampaikan presentasi yang efektif biasanya juga menjadi penyebab mengapa kebanyakan pembicara menderita kecemasan berbicara. Alasan lain yang mungkin bisa terjadi adalah karena pikiran negatif dari si pembicara sendiri.

Oleh karena itu, mari kita bahas satu per satu tiga kiat untuk mengendalikan kecemasan berbicara di depan umum.

Kiat # 1 : Kelola Kecemasan Berbicara Dengan Menyiapkan Pidato atau Presentasi

Kurangnya keterampilan bisa jadi merupakan penyebab paling umum dari kecemasan dalam berbicara di depan umum. Cara terbaik bagi penutur yang cemas untuk menghadapinya adalah dengan mempersiapkan diri secara menyeluruh. Berikut adalah beberapa tips persiapan untuk pembicara yang gugup.

  • Siapkan materi pidato atau presentasi dengan baik sebelumnya.
  • Cari tahu tempat dimana pidato atau presentasi akan dilakukan.
  • Biasakan untuk mengetahui cara mengoperasikan segala peralatan yang berhubungan dengan presentasi, seperti proyektor, laser pointer, dan sebagainya.
  • Lakukan istirahat yang cukup sebelum hari Anda melakukan pidato atau presentasi.

Kiat # 2 : Kembangkan Seni Berbicara di Depan Umum dengan Latihan dan Latihan

Latihan membuat sempurna. Hal ini pun juga berlaku dalam hal berbicara di depan umum. Berikut ini adalah beberapa tips latihan yang dapat Anda gunakan untuk mengelola kecemasan berbicara.

  • Setelah bahan pidato atau presentasi siap, luangkan waktu yang cukup untuk berlatih sendiri, di depan teman atau anggota keluarga.
  • Buat rekaman latihan dan identifikasi bidang-bidang untuk perbaikan.
  • Ambil umpan balik dan lakukan perbaikan.
  • Masukkan waktu dalam sesi latihan untuk membuat pidato atau presentasi dalam urutan yang benar, diformat dengan benar dan semua peralatan yang akan digunakan dalam presentasi.

Kiat # 3 : Atasi Ketakutan Berbicara di Depan Umum dengan Berpikir Positif dan Visualisasi

Ketakutan berbicara di depan umum, seperti kebanyakan ketakutan lainnya, terkait dengan pikiran. Oleh karena itu, berpikir positif dengan mengganti pikiran negatif dan memvisualisasikan pidato yang sukses dapat membantu pembicara yang gugup.

Yang berarti bahwa ini saatnya untuk mengubah pandangan Anda ketika berbicara di depan umum. Dan salah satu cara yang dapat diandalkan untuk melakukan itu adalah mengetahui bagaimana mengembangkan pola pikir positif. Anda dapat melakukannya dengan mengatur ulang pemikiran negatif Anda. Proses ini disebut restrukturisasi kognitif. Ini berarti beralih dari reaksi negatif menjadi reaksi positif.

Begini cara kerjanya. Catat self-talk negatif yang biasanya terjadi, kemudian ubahlah menjadi pernyataan positif untuk membantu diri Anda sendiri. Misalnya, “Saya bukan pembicara publik yang baik,” dapat diubah menjadi, “Saya bisa belajar berbicara secara efektif.”

Upaya lain yang dapat memainkan peran yang besar dalam membantu seseorang menjadi pembicara publik yang lebih baik adalah dengan memvisualisasikan pidato atau presentasi yang berhasil. Hal ini akan membuat diri Anda untuk mendapatkan keyakinan akan keberhasilan berbicara di depan umum.

Ketakutan berbicara di depan umum dapat menjadi penghalang dalam upaya profesional dan pendidikan. Oleh karena itu, sangat penting untuk menghadapi rasa takut dan mulai dengan mengambil langkah-langkah kecil, tetapi pasti untuk mengatasi dan mengelola kecemasan berbicara.

Mulailah dengan menggunakan kiat berbicara di depan umum yang sederhana ini untuk mengatasi kecemasan berbicara, yaitu kelola kecemasan berbicara dengan menyiapkan pidato atau presentasi; kembangkan seni berbicara di depan umum dengan latihan dan latihan; dan atasi ketakutan berbicara di depan umum dengan berpikir positif dan visualisasi.

Jika postingan ini bermanfaat bagi Anda, maka jangan lupa berikan komentar pada postingan ini demi kelangsungan pengembangan blog ini. Selain itu, bagikan postingan ini ke kolega Anda agar kolega Anda dapat juga belajar dari postingan ini. Terima kasih atas bantuan yang telah Anda lakukan untuk menyebarkan postingan ini.

 

Tiga Tips Efektif Untuk Memudahkan Audiens Mengingat Pesan Presentasi Anda

Apakah Anda pernah mengalami kekawatiran ketika audiens Anda tidak dapat mengingat apa yang Anda sampaikan dalam presentasi Anda ?

Kekawatiran tersebut dapat dipahami.

Karena, hal itu dapat diartikan bahwa tujuan Anda melakukan presentasi tidak tercapai. Pada kondisi tersebut, bisa jadi Anda membiarkan audiens Anda untuk mencari makna dari apa yang dikatakan oleh Anda.

Akibatnya, pesan yang Anda sampaikan kepada audiens Anda tidak dapat dengan mudah diingat oleh mereka.

Tetapi untungnya, Anda dapat menerapkan tiga tips yang efektif dalam presentasi untuk membantu audiens mengingat presentasi Anda.

Mari kita telusuri satu persatu tiga tips tersebut.

Tips # 1 : Relevansikan Pesan Anda Dengan Audiens

Sebagai presenter, tugas Anda adalah melayani audiens Anda dan memudahkan mereka untuk menangkap pesan Anda. Terlalu sering, presenter menyampaikan angka tanpa konteks, yang membuat audiens sulit melihat relevansinya, apalagi mengingatnya.

Misalnya, perusahaan yang bergerak pada bidang teknologi hijau telah melakukan suatu hal yang luar biasa. Presentasi ekesekutifnya mengatakan bahwa perusahaan mereka dapat menghemat 1 miliar kilowatt jam dari penggunaan listrik. Itu angka yang besar. Tetapi, karena audiens mereka, misalnya, bukan insinyur listrik, maka hal itu tidak berarti apa-apa bagi mereka.

Tetapi, jika presenter tersebut menjelaskan angka itu dengan mengatakan 1 miliar kilowatt jam setara, misalnya, dengan seluruh masyarakat Indonesia tidak menggunakan listrik selama 30 menit, maka tiba-tiba jumlahnya menjadi jauh lebih berdampak bagi orang yang mendengarnya.

Cara lain untuk membuat hal-hal yang relevan adalah dengan menghubungkan konten Anda dengan informasi yang sudah diketahui audiens. Analogi adalah alat yang sempurna untuk ini. Dengan membandingkan informasi baru dengan sesuatu yang sudah diketahui oleh audiens, maka Anda akan mengaktifkan konstruksi mental mereka yang memungkinkan pemahamannya menjadi lebih cepat.

Tips # 2 : Buat Audiens Anda Peduli

Orang lebih mudah mengingat pesan yang bermuatan emosional dari pada pesan yang berbasis fakta. Ilmuwan menemukan bahwa respons emosional memiliki jalur yang lebih cepat kepada memori jangka panjang orang. Cobalah untuk membawa emosi ke dalam presentasi Anda baik itu dalam penyampaiannya maupun dalam konten itu sendiri.

Dalam hal penyampaian, tanyakan pada diri sendiri dampak apa yang ingin Anda berikan pada audiens Anda. Gaya dan nada penyampaian Anda harus selaras dengan pengaruh emosional yang Anda inginkan.

Sementara itu, dalam konten presentasi Anda dapat memasukan aspek emosional yang berfokus pada manfaat atau implikasi dari pesan yang Anda sampaikan. Manfaat secara inheren yang bersifat emosional seperti : menghemat waktu, menghemat uang, dan menyelamatkan nyawa―adalah hal-hal yang dipedulikan orang.

Tips # 3 : Variasikan Suara, Visual, dan Bukti

Menambahkan variasi dalam volume dan kecepatan bicara akan membantu menjaga perhatian audiens Anda dan memotivasi mereka untuk mendengarkan. Dengan berbicara secara ekspresif, maka gairah Anda akan terpancar kepada mereka.

Bagi banyak presenter, jenis pembicaraan ini tidak datang secara alami. Dalam presentasi, Anda dapat menggunakan kata-kata yang bersifat emosional, seperti “bersemangat”, “menantang”, dan “luar biasa”. Jika Anda berbicara tentang peluang besar, maka berbicaralah dengan volume suara yang besar. Dengan latihan, maka Anda akan merasa lebih nyaman dengan jenis variasi vokal ini.

Demikian juga, tantang diri Anda untuk berpikir secara visual dalam menyampaikan pesan. Apa yang bisa mewakili maksud Anda dengan cara yang lebih bermakna ? Bisakah Anda membuat dalam bentuk diagram untuk mewakili pesan yang ingin Anda sampaikan ?

Salah satu alat untuk membuat tampilan visual adalah dengan menggunakan gambar. Ketik konsep/ide yang ingin Anda sampaikan di https://www.pexels.com, maka gambar dan lihat apa yang muncul. Gunakan gambar tersebut dalam slide Anda untuk menyampaikan pesan yang relevan dengan apa yang ingin Anda utarakan.

Memvariasikan jenis bukti yang Anda gunakan untuk mendukung klaim dalam presentasi Anda juga penting. Terlalu sering, penyaji mengandalkan jenis bukti favorit mereka seperti data atau anekdot. Tetapi, penelitian telah menemukan bahwa triangulasi dukungan terhadap klaim Anda akan memberikan hasil yang lebih menarik dan mudah diingat.

Jadi, coba berikan tiga jenis bukti seperti : data, testimonial, dan anekdot. Ini akan memperkuat poin Anda dan membuat audiens untuk terhubung dengan ide Anda dan mengingatnya.

Demikianlah, tiga tips efektif untuk memudahkan audiens mengingat pesan presentasi Anda.

Dengan menambahkan relevansi, emosi, dan variasi (suara, visual dan bukti) presentasi Anda, maka hal itu dapat membantu audiens Anda untuk dapat mengingat pesan yang Anda sampaikan. Gunakan tiga tips diatas dalam presentasi Anda untuk membantu Anda menjadi lebih nyaman dan percaya diri dalam presentasi Anda. Dan, hal itu tentu akan memperkuat dampak positif Anda pada audiens Anda.

Jika postingan ini bermanfaat bagi Anda, maka jangan lupa berikan komentar pada postingan ini demi kelangsungan pengembangan blog ini. Selain itu, bagikan postingan ini ke kolega Anda agar kolega Anda dapat juga belajar dari postingan ini. Terima kasih atas bantuan yang telah Anda lakukan untuk menyebarkan postingan ini.

 

 

Tiga Aspek Untuk Mengingat Pesan Presentasi Yang Ingin Anda Sampaikan Kepada Audiens Anda

Apakah Anda sebagai presenter pernah mengalami ketakutan terhadap lupa apa yang harus Anda katakan ketika Anda melakukan presentasi ?

Lupa terhadap apa yang mesti Anda sampaikan merupakan masalah yang dapat Anda hadapi yang menimbulkan banyak kecemasan di antara para presenter yang gugup dan pemula.

Akibat dari lupa apa yang harus disampaikan dalam presentasi, maka tentu akan membuat malu presenter itu sendiri. Bahkan, dapat menimbulkan berkurangnya kredibilitas dari presenter di mata audiensnya, sehingga rasa percaya audiens kepada presenter akan menurun.

Untungnya, untuk memudahkan Anda mengingat pesan yang ingin disampaikan dalam presentasi, ada tiga aspek yang dapat Anda terapkan.

Mari kita bahas satu per satu tiga aspek tersebut.

Aspek Untuk Mengingat Pesan Presentasi # 1 : Melakukan Persiapan Yang Baik.

Aspek yang pertama ini menyangkut tiga hal, yaitu makanan yang sehat, olahraga yang memadai, dan tidur yang berkualitas. Kesemuanya ini dapat membantu memfasilitasi pembentukan retensi memori sebelum presentasi.

Makanan seperti makanan yang kaya asam lemak omega-3, dan makanan yang mengandung flavanol (seperti anggur dan apel) adalah pilihan yang baik. Hindari gula dan makanan manis, karena memberikan dorongan energi yang cepat yang sering kali diikuti dengan kelesuan dan kekaburan mental.

Pola makan seperti diet Mediterania, yang sebagian besar terdiri dari sayuran dan buah-buahan, minyak zaitun, makanan laut, dan kacang-kacangan — kaya akan lemak tak jenuh yang sehat —dalam penelitian yang dilakukan oleh Hardman dkk (2016) akan meningkatkan daya ingat.

Kemudian, olah raga juga memainkan peran yang penting dalam ketahanan memori dan mengurangi kecemasan. Presenter yang fit akan merespons lebih baik aspek mental maupun fisik terhadap stres.

Stres seringkali dilepaskan saat Anda berolahraga. Penelitian menunjukkan bahwa semakin sedikit Anda stres, semakin banyak informasi yang akan Anda ingat. Selain itu, Moon dkk (2016) menemukan bahwa olahraga aerobik, seperti jalan cepat, dan berenang akan meningkatkan daya ingat.

Lalu, tidur yang cukup juga merupakan hal yang penting yang perlu Anda lakukan. Tidur nyenyak yang berkualitas baik untuk mempersiapkan otak Anda untuk mengkonsolidasikan ingatan yang baru dipelajari, sehingga Anda dapat mengingat dengan lebih mudah.

Satu penelitian yang dilakukan oleh Maurer dkk (2015) menemukan bahwa orang yang tidur selama 8 jam setelah mempelajari wajah dan nama baru lebih mampu mengingatnya dibandingkan dengan mereka yang tidak mendapatkan kesempatan tidur. Tambahan pula, dalam analisis dua kumpulan data penelitian, psikolog Dumay (2016), menyampaikan bahwa tidur tidak hanya melindungi otak kita dari melupakan ingatan, tetapi juga membantu kita mendapatkan kembali ingatan secara lebih baik.

Aspek Untuk Mengingat Pesan Presentasi # 2 : Membuat Struktur Presentasi

Cara ampuh untuk membantu Anda mengingat presentasi adalah dengan membuat struktur presentasi. Reed (2016) menyebutkan bahwa presentasi yang terstruktur akan membuat pesan  40 % lebih mudah diingat dibandingkan dengan presentasi yang tidak terstruktur. Ada banyak struktur presentasi yang bisa Anda andalkan, misalnya :

  • Past-Present-Future―baik untuk memberikan penjelasan secara kronologis dalam suatu kurun waktu tertentu.
  • Perbandingan (Contrast and Comparison)―bagus untuk menunjukkan keunggulan relatif dari pesan yang ingin Anda sampaikan.
  • Problem-Cause-Solution―bagus untuk membantu orang memahami masalah yang dihadapi, penyebab, dan solusi mengatasinya.

Memiliki struktur presentasi dapat membantu Anda mengingat apa yang ingin Anda utarakan. Meskipun Anda lupa secara spesifik, tetapi Anda dapat menggunakan struktur presentasi untuk tetap berada pada jalur dari presentasi Anda.

Misalnya, ketika saat menggunakan struktur Masalah-Solusi-Manfaat yang bagus untuk membujuk dan memotivasi orang, maka Anda pertama-tama menjabarkan masalah (atau peluang) tertentu, lalu Anda merinci solusi untuk mengatasi masalah, dan akhirnya Anda menyampaikan manfaatnya. Jika Anda berada di tengah-tengah bagian Solusi dari presentasi Anda dan Anda lupa hal selanjutnya, maka dengan hanya memikirkan kembali struktur presentasi Anda, Anda tahu bahwa bagian Manfaat adalah bagian yang berikutnya.

Aspek Untuk Mengingat Pesan Presentasi # 3 : Melakukan Latihan Presentasi

Latihan presentasi merupakan hal yang penting yang perlu dilakukan untuk mengingat presentasi Anda. Namun, banyak presenter yang tidak berlatih dengan benar. Mereka hanya berlatih secara mental atau membolik-balik slide. Pendekatan pasif ini tidak benar-benar menstimulasi kondisi presentasi.

Untuk berlatih secara efektif, Anda perlu berdiri dan menyampaikan presentasi seolah-olah Anda sedang melakukan presentasi. Dari pada hanya memikirkan presentasi, maka berdiri dan mempraktekkan presentasi akan membantu Anda mengingatnya.

Secara khusus, ketika mendengar suara Anda sendiri dan melakukan gerakan yang relevan yang sesuai dengan konteks presentasi, maka Anda dapat meningkatkan daya ingat Anda. Anda akan mampu mengingat lebih banyak, karena latihan tersebut meningkatkan konsolidasi memori Anda.

Salah satu teknik yang sangat berguna adalah praktek terfokus. Misalnya, Anda mempraktekan bagian pendahuluan dari presentasi Anda. Anda lakukan secara berulang-ulang hingga Anda menjadi terbiasa dan nyaman dengannya. Anda jangan menghafal presentasi Anda, karena menghafal presentasi dapat membuat Anda lupa.

Selanjutnya, Anda beralih ke aspek lain dari presentasi Anda, seperti bagian isi dan penutup. Latihan terfokus memungkinkan Anda untuk merasa tidak terlalu cemas, karena Anda tidak harus mengeluarkan upaya mental untuk memikirkan semua aspek tertentu dari presentasi Anda sekaligus.

Lokasi tempat Anda berlatih presentasi perlu diupayakan berada di tempat Anda akan berpresentasi atau setidaknya di tempat yang serupa. Misalnya, jika Anda akan memberikan presentasi di ruangan yang besar dengan jendela yang besar, maka Anda dapat berlatih memberikan presentasi seperti di ruangan tersebut.

Konteks tempat Anda latihan presentasi akan membantu Anda mengingat dan akan meningkatkan kepercayaan diri Anda, karena lingkungan yang serupa dapat membuat Anda merasa nyaman. Berlatihlah di dalam ruangan dengan teknologi yang akan Anda gunakan seperti proyektor infocus dan laser pointer.

Demikianlah, tiga aspek untuk mengingat pesan presentasi yang ingin Anda sampaikan kepada audiens Anda. Pertama, melakukan persiapan yang baik. Kedua, membuat struktur presentasi. Ketiga, melakukan latihan presentasi.

Melalui persiapan yang baik, pembuatan struktur presentasi yang tepat, dan latihan presentasi yang terfokus, maka Anda akan lebih mudah mengingat presentasi Anda. Dan kepercayaan diri akan bertambah yang memungkinkan Anda untuk menyajikan presentasi dengan cara yang lebih menarik.

Jika postingan ini bermanfaat bagi Anda, maka jangan lupa berikan komentar pada postingan ini demi kelangsungan pengembangan blog ini. Selain itu, bagikan postingan ini ke kolega Anda agar kolega Anda dapat juga belajar dari postingan ini. Terima kasih atas bantuan yang telah Anda lakukan untuk menyebarkan postingan ini.