Blog Analisis Kebijakan + Manajemen Inovasi + Pengembangan Diri + Presentasi
Search

Apa itu Chunking Konten ? Yuk Kenali Pemanfaatannya Untuk Presentasi Virtual Anda

Jika Anda menjalani aktivitas saat ini baik di tempat kerja maupun di tempat kuliah, maka pandemi Covid 19 ini telah memaksa Anda untuk melakukan kegiatan secara jarak jauh (remote). Itu berarti semua komunikasi penting seperti presentasi dilakukan secara virtual.

Bob Frisch and Cary Greene dalam tulisannya yang berjudul What It Takes to Run a Great Virtual Meeting yang diterbitkan oleh Harvard Business Review pada tanggal 5 Maret 2020 menyebutkan bahwa meminimalkan panjang presentasi merupakan hal yang perlu dilakukan dalam pertemuan virtual termasuk presentasi. Mereka mengatakan satu-satunya hal yang lebih buruk dari presentasi virtual adalah melakukannya dalam waktu yang panjang.

Selain itu, Arianna Rehak dalam tulisannya yang berjudul How to Rethink Your Content for Virtual Engagement dari Matchbox Virtual Media yang dikeluarkan pada tanggal 18 Maret 2020 menjelaskan bahwa audiens memiliki rentang perhatian yang pendek. Ia menyebutkan bahwa meskipun konten Anda sangat meyakinkan, namun anggota audiens Anda akan mencapai titik jenuh maksimum sekitar 2,5 jam dalam satu kali duduk.

Dengan informasi tersebut di atas, maka Anda perlu melakukan pemecahan terhadap konten presentasi menjadi bagian-bagian kecil. Pemecahan konten presentasi tersebut dikenal dengan sebutan chunking.

Beberapa orang menjelaskan chunking sebagai proses memecah informasi menjadi bagian-bagian kecil, sementara orang yang lain menggambarkan prinsip chunking sebagai pengklasifikasian informasi ke dalam beberapa kelompok untuk menghindari informasi yang berlebihan.

Terlepas dari apakah Anda mendefinisikan chunking sebagai memecah sejumlah besar informasi menjadi potongan-potongan kecil untuk kemudahan penyerapan informasi atau sebagai pemilahan beberapa kelompok informasi yang dikategorikan ke dalam beberapa kelompok untuk dapat diingat dengan lebih mudah, maka hal tersebut akan berakhir dengan tujuan yang sama. Tujuannya adalah untuk untuk memproses informasi tersebut dengan tidak melebihi batas memori jangka pendek tersebut saat Anda menyajikan informasi kepada pembaca, pendengar, atau anggota audiens.

Konsep chunking berasal dari artikel terkenal yang berjudul “The Magical Number Seven, Plus atau Minus Two,” yang ditulis oleh psikolog Harvard George Miller ketika dia sedang mempelajari memori jangka pendek (short-term memory) yang juga dikenal sebagai memori kerja (working memory) pada tahun 1956. Dia menemukan bahwa jumlah maksimum item informasi pada suatu waktu yang dapat diingat oleh otak manusia umumnya antara lima dan sembilan (7 +/- 2).

Karena keterbatasan jumlah item informasi yang dapat diingat oleh otak manusia tersebut, maka disinilah chunking sangat berperan.

Chunking adalah suatu cara yang sangat berguna untuk mengatasi keterbatasan kapasitas otak manusia dalam mengingat sesuatu yang kompleks, seperti angka 14 digit, daftar huruf, suku kata, atau konten suatu kursus. Karena potongan informasi yang lebih kecil lebih mudah untuk disimpan dan diingat, maka strategi memecah informasi tersebut akan membantu melipatgandakan kapasitas memori jangka pendek.

Misalnya, jika Anda harus mengingat daftar 11 angka dalam ingatan jangka pendek Anda, maka kemungkinan besar Anda akan mengalami kesulitan. Namun, dengan mengelompokkan angka-angka itu menjadi potongan-potongan yang kecil, maka tugas yang sulit sekali akan tampak lebih mudah.

Bayangkan 11 digit angkat berikut : 18645557141. Jika Anda memecah angka-angka ini menjadi potongan-potongan kecil, seperti : 1-864-555-7141, maka Anda akan dengan mudah untuk mengingatnya. Dengan demikian, ketika 11 digit angka itu direpresentasikan dengan cara seperti itu, maka angka-angka itu menjadi lebih mudah untuk diingat.

Meskipun George A. Miller awalnya mengusulkan bahwa batasannya adalah “angka ajaib 7, plus atau minus 2”, penelitian selanjutnya selama bertahun-tahun telah membuktikan kapasitas memori kerja (working memory) menjadi lebih terbatas dari pada itu. Sebagian besar ahli sekarang setuju bahwa batas rata-rata untuk memori kerja adalah 3 atau 4 item informasi.

Hasil penelitian tersebut dapat dimanfaatkan pada penyampaian konten presentasi. Apalagi dalam presentasi virtual dimana audiens mudah mengalami kejenuhan, maka chunking konten sangatlah diperlukan.

Jika presentasi Anda direncanakan akan berlangsung selama 8 jam dengan materi presentasi yang dipersiapkan untuk waktu tersebut yang akan Anda lakukan dalam 1 hari, maka Anda dapat memecah konten (chunking) presentasi menjadi 4 bagian dimana tiap hari Anda memberikan presentasi 1 bagian yang pertemuannya dilakukan selama 2 jam. Hal itu perlu Anda lakukan untuk membuat audiens Anda dapat belajar, menyimpan informasi dan terlibat dengan waktu yang membuat mereka nyaman.

Penerapan chunking konten dalam presentasi virtual contohnya dapat Anda lihat pada gambar di bawah ini.

Dalam contoh tersebut dijelaskan bahwa Anda akan memberikan presentasi selama satu hari dalam waktu 8 jam dengan tujuan agar peserta mampu menyampaikan presentasi virtual secara efektif yang materinya mencakup peserta mampu membuat konten yang kreatif, peserta mampu merancang slide yang menarik, peserta mampu menyampaikan presentasi verbal dan non verbal, dan peserta mampu melibatkan audiens dengan teknologi video konferensi.

Karena audiens menurut Arianna Rehak (2020) akan mencapai titik jenuh maksimum sekitar 2,5 jam dalam satu kali duduk, maka Anda dapat mengubah pemberian presentasi yang dirancang selama 8 jam tersebut dalam waktu 1 hari menjadi 4 hari yang masing-masing item informasi diberikan dalam waktu 2 jam, misalnya.

Demikianlah, penggunaan chunking untuk memecah konten presentasi Anda menjadi bagian-bagian kecil agar mudah ditangkap oleh audiens virtual Anda.

Untuk presentasi virtual Anda selanjutnya, maka gunakan chunking konten untuk kemudahan penyerapan informasi bagi audiens Anda, karena adanya keterbatasan working memory dari audiens Anda dan juga untuk menghindari kejenuhan yang dialami oleh audiens Anda.

Apabila Anda menilai tulisan ini bermanfaat dan Anda ingin mendapatkan tulisan atau konten lainnya tentang presentasi/komunikasi secara rutin, maka Anda dapat mengirimkan nama Anda dan pesan “ingin mendapatkan konten presentasi/komunikasi secara rutin” ke Erry Ricardo Nurzal dengan no WA : 08129299782.

Selain itu, mohon kiranya tulisan ini dapat disebarkan ke kontak WhatsApp (WA) Anda atau Grup WA yang Anda ikuti, agar semakin banyak orang yang mendapatkan manfaatnya.

Sharing knowledge for a better presentation/communication.

 

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top