Blog Analisis Kebijakan + Manajemen Inovasi + Pengembangan Diri + Presentasi
Search

Dari Penonton Jadi Pemain: Pentingnya Partisipasi Masyarakat Dalam Kebijakan Publik

Halo Sobat Kebijakan.

Tulisan pada hari senin minggu yang lalu menjelaskan bahwa kebijakan publik itu merupakan drama yang seru yang ngatur jalan cerita hidup kita semua, tapi sutradaranya nggak kelihatan. Dan, kita semua adalah pemain dalam drama tersebut.

Dalam tulisan kali ini, kita akan membahas bahwa sangat penting untuk mengubah diri kita dari penonton menjadi pemain dalam kebijakan publik.

Yuk, mari kita mulai pembahasannya.

Pernah nggak sih Anda nonton film terus kesel sama jalan ceritanya? Pengen banget teriak ke layar, “Woi, jangan ke sana! Bahaya!” tapi ya percuma, tokohnya tetep aja nyelonong ke tempat berbahaya.

Nah, kadang kita hidup bisa bikin kita ngerasa kayak gitu. Kita cuma bisa teriak-teriak ke TV pas nonton berita, tapi nggak bisa ngubah apa-apa.

Tapi, tunggu dulu! Sebenernya kita tuh bukan cuma penonton lho dalam film bernama “Negara Kita”. Kita bisa jadi pemain, bahkan bisa nulis skenarionya bareng-bareng. Keren kan?

Bayangin aja nih, ada kebijakan baru yang bakal bikin harga gorengan naik 200%! Waduh, bisa-bisa ngemil jadi mahal. Nah, dari pada ngomel-ngomel di warung, kenapa nggak ikutan ngasih masukan ke pengambil kebijakan? Siapa tau ide Anda bisa bikin kebijakan jadi lebih oke, dan harga gorengan tetep ramah di kantong.

Partisipasi masyarakat itu kayak bumbu rahasia dalam masakan demokrasi. Tanpa itu, demokrasi bakal hambar kayak sayur kurang garam.

Kenapa sih partisipasi masyarakat penting banget?

Pertama, kita tau apa yang kita butuhin. Pembuat kebijakan mungkin punya data, tapi kita punya pengalaman langsung. Misal nih, pembuat kebijakan mau bikin taman kota. Kita yang tiap hari lewat situ pasti tau spot mana yang paling enak buat kongkow-kongkow atau malah rawan banjir. Nah, info kayak gini tuh emas buat bikin kebijakan yang bener-bener ngepas sama kebutuhan.

Kedua, partisipasi kita itu kayak alarm anti penyimpangan. Bayangin kalo kita semua ikut ngawasin proses kebijakan mulai dari perencanaan sampe pelaksanaan. Pelaksana kebijakan yang mau macem-macem bakal mikir seribu kali deh. “Waduh, banyak mata yang merhatiin nih, gak bisa main-main!”

Ketiga, dengan ikut berpartisipasi, kita jadi lebih paham gimana susahnya bikin kebijakan yang bisa muasin semua pihak. Jadinya, kita nggak cuma bisa komplain aja, tapi juga bisa kasih solusi yang masuk akal. Keren kan?

Terus, partisipasi kita itu juga bikin demokrasi makin sehat. Ibarat tubuh, kalo cuma otaknya doang yang kerja (pengambil kebijakan), lama-lama bisa lemes. Tapi, kalo semua organ ikutan aktif (partisipasi masyarakat), wuih, badannya jadi bugar!

Nggak cuma itu, good governance atau tata kelola pemerintahan yang baik itu butuh masyarakat banget. Bayangin pembuat kebijakan kayak tim sepakbola. Kalo cuma pelatih dan official yang kerja, ya mana bisa menang? Nah, masyarakat itu kayak pemain di lapangan. Kita yang tau kondisi lapangan, kita yang bisa bikin gol!

Intinya, partisipasi masyarakat itu bukan cuma hak, tapi juga kewajiban sebagai warga negara yang keren. Jangan sampe masyarakat cuma jadi penonton yang teriak-teriak dari tribun, tapi nggak pernah turun ke lapangan.

Nah, sekarang pertanyaannya: gimana caranya masyarakat bisa ikut partisipasi?

Tenang, nggak perlu langsung jadi wakil rakyat di DPR kok. Kita bisa mulai dari hal-hal kecil, yaitu :

  1. Ikutan musrenbang (musyawarah perencanaan pembangunan) di tingkat RT/RW. Ini kesempatan emas buat nyuarain ide kita untuk lingkungan sekitar.
  2. Aktif di media sosial. Share info penting atau ikutan diskusi. Kadang satu tweet yang penting bisa bikin viral dan akhirnya diperhatiin pembuat kebijakan lho!
  3. Gabung komunitas. Bareng-bareng pasti lebih kuat dan lebih didengar.
  4. Manfaatin layanan pengaduan online pembuat kebijakan. Lapor.go.id itu contohnya, gampang banget dipake.
  5. Dateng ke rapat dengar pendapat di DPRD. Kita bisa tau apa yang lagi dibahas dan bila memungkinkan bisa kasih masukan langsung.

Inget ya, partisipasi kita itu bukan cuma buat komplain doang. Kalo ada yang bagus, apresiasi juga dong! Pengambil kebijakan juga butuh tepuk tangan biar makin semangat kerja.

Nah, dengan ikut berpartisipasi, kita udah jadi superhero demokrasi nih. Kita nggak cuma nyelametin diri sendiri dari kebijakan yang kurang pas, tapi juga ngebantuin negara jadi lebih baik. Keren kan?

Jadi, mulai sekarang, yuk kita ubah mindset kita. Kita bukan cuma jadi penonton saja. Tetapi, kita juga jadi pemainnya! Siap-siap aja, jika mindset kita sudah berubah, maka dijamin deh kita bakal jadi warga negara yang super aktif dan keren abis!

Kalau Anda merasa tulisan ini bermanfaat, jangan lupa tinggalkan komentar, ya! Dan jangan ragu untuk share ke teman-teman Anda agar mereka juga bisa belajar dari postingan ini. Terima kasih atas dukungan Anda untuk blog ini!

 

 

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top