Pernahkah Anda merasa bingung saat harus mengambil keputusan penting dalam hidup? Mungkin Anda sedang mempertimbangkan untuk pindah rumah, mengganti pekerjaan, atau bahkan memulai bisnis baru.
Dalam situasi seperti ini, kita sering merasa kewalahan dengan berbagai pilihan dan konsekuensi yang ada. Tapi jangan khawatir! Ada cara cerdas untuk mengatasi kebingungan ini dan membuat keputusan dengan lebih percaya diri. Mari kita jelajahi bagaimana framework analisis kebijakan dapat menjadi alat yang ampuh untuk Anda dalam menghadapi berbagai tantangan sehari-hari.
Sebelum masuk lebih dalam, mari kita bahas secara ringkat apa itu framework analisis kebijakan. Cairney (2021) menjelaskan bahwa model klasik analisis kebijakan umumnya berorientasi pada klien. Banyak panduan ‘how to‘ analisis kebijakan fokus pada analisis sebelum peristiwa (ex ante), yang menitikberatkan pada identifikasi masalah dan prediksi efek dari solusi untuk menginformasikan pilihan solusi pada klien. Beberapa buku teks analisis kebijakan, seperti Dunn (2017), juga menekankan pentingnya analisis setelah peristiwa (ex post) untuk memantau dan mengevaluasi pilihan tersebut setelah diimplementasikan.
Menariknya, Cairney (2021) menyebutkan bahwa meskipun ada beberapa perbedaan dalam penjelasan proses analisis kebijakan ini, seperti yang diuraikan oleh Bardach & Patashnik (2016), Meltzer and Schwartz (2019), Mintrom (2012), dan Weimer and Vining (2017), sebagian besar mengikuti lima langkah dasar, yaitu :
- Penentuan masalah kebijakan.
- Identifikasi alternatif kebijakan.
- Penentuan kriteria untuk evaluasi alternatif kebijakan.
- Penilaian outcome alternatif kebijakan.
- Penentuan rekomendasi kebijakan.
Nah, sekarang kita tahu dasar-dasarnya, mari kita lihat bagaimana kita bisa menerapkan framework analisis kebijakan ini dalam kehidupan sehari-hari!
Pernahkah Anda berpikir bahwa framework yang digunakan oleh para pembuat kebijakan/analis kebijakan ini untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh publik juga bisa digunakan oleh kita ? Bayangkan Anda memiliki “superpower” untuk mengambil keputusan seperti seorang ahli kebijakan. Menarik, bukan kan?
Mari kita mulai dengan contoh sederhana. Misalnya, Anda ingin pindah dari Jakarta ke Bandung. Hmm, kedengarannya mudah ya? Tapi tunggu dulu! Ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan. Nah, di sinilah framework analisis kebijakan bisa membantu kita.
Langkah pertama, kita tentukan masalahnya. Dalam hal ini, masalahnya adalah “Bagaimana cara terbaik untuk pindah dari Jakarta ke Bandung?”. Mudah kan?
Selanjutnya, di langkah kedua, kita identifikasi alternatif solusinya. Kita punya tiga pilihan nih: naik mobil, kereta, atau pesawat terbang. Masing-masing punya kelebihan dan kekurangan yang perlu dipikirkan.
Kemudian, pada langkah ketiga, kita tentukan kriteria untuk mengevaluasi alternatif tersebut. Misalnya, kita pakai tiga kriteria, yaitu : waktu, biaya, dan kemudahan. Nah, sekarang semakin seru, bukan ?
Untuk langkah keempat, kita akan menilai hasil dari masing-masing alternatif solusi. Jika kita memilih untuk menggunakan mobil, perjalanan memakan waktu sekitar 180 menit dari rumah ke kota Bandung dengan biaya Rp 550 ribu, dan sangat mudah, karena kita bisa langsung berangkat dari rumah dengan mobil sendiri. Jika kita memilih naik kereta Woosh, perjalanan hanya membutuhkan waktu cuma 110 menit dari rumah-naik kereta-kota bandung dan biaya sekitar Rp 450 ribu. Ini juga cukup mudah, karena kita naik taksi dari rumah ke Halim, naik feeder dari stasiun Padalarang ke stasiun Bandung, dan naik taksi dari stasiun Bandung ke kota Bandung. Terakhir, jika menggunakan pesawat terbang, perjalanan memakan waktu 120 menit dari rumah-naik pesawat-kota Bandung dan biayanya Rp 850 ribu. Ini juga cukup mudah, karena kita bisa naik taksi dari rumah ke Halim dan naik taksi dari Bandara Husein Sastranegara ke kota Bandung.
Akhirnya, di langkah kelima, kita dapat menentukan rekomendasi untuk diri kita sendiri. Berdasarkan penilaian sebelumnya, kereta menjadi pilihan terbaik, karena lebih cepat, lebih murah, dan cukup mudah. Voila! Keputusan diambil dengan cerdas dan terstruktur.
Nah, begitulah cara kita bisa menerapkan framework analisis kebijakan dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari masalah sederhana seperti memilih transportasi, hingga keputusan besar seperti memilih rencana karir, pendekatan ini bisa membantu kita untuk berpikir lebih jelas dalam mengambil keputusan.
Jadi, mulai sekarang, jangan ragu untuk menjadi “analis kebijakan” dalam hidup Anda sendiri. Terapkan lima langkah tadi, yaitu : tentukan masalah, identifikasi alternatif solusi, tentukan kriteria evaluasi alternatif solusi, nilai hasil dari alternatif solusi, dan buat rekomendasi. Dengan cara ini, Anda akan lebih percaya diri dalam mengambil keputusan dan menyelesaikan masalah.
Ingat, keputusan yang kita ambil adalah “kebijakan” yang berdampak pada hidup kita sendiri. Jadi, ayo praktikkan metode ini dalam keseharian Anda. Siapa tahu, Anda bisa menjadi “analis kebijakan” terbaik untuk hidup Anda sendiri!
Kunci utama dalam penggunaan framework ini adalah konsistensi dan latihan. Semakin sering Anda berlatih, semakin terbiasa dan mahir Anda menggunakannya. Mulailah dari keputusan-keputusan kecil, lalu perlahan-lahan terapkan pada masalah yang lebih kompleks. Dengan begitu, Anda akan merasakan manfaatnya dalam berbagai aspek kehidupan Anda.
Tentu, saja anda bisa menerapkan framework ini dalam konteks profesional, apakah Anda bekerja di lingkungan pemerintahan ataupun swasta. Pendekatan ini sangat berguna untuk memecahkan persoalan yang bersifat strategis, taktis dan operasional yang Anda hadapi di tempat kerja.
Akhir kata, ingatlah bahwa framework analisis kebijakan ini bukan hanya alat untuk mengambil keputusan, tetapi juga cara untuk melatih pikiran kritis dan kreatif Anda. Anda tidak hanya berupaya untuk memunculkan berbagai opsi-opsi yang ada, tetapi juga belajar menganalisis dan mengevaluasi berbagai faktor yang dapat memengaruhi hasil keputusan tersebut. Jadi, tunggu apa lagi? Segera praktikkan framework ini dalam keseharian Anda dan lihat bagaimana hidup Anda bisa menjadi lebih terstruktur, efektif dan efisien!
Kalau Anda merasa tulisan ini bermanfaat, jangan lupa tinggalkan komentar, ya! Dan jangan ragu untuk share ke teman-teman Anda agar mereka juga bisa belajar dari postingan ini. Terima kasih atas dukungan Anda untuk blog ini!
Mantabs, Pak Erry. Terima kasih banyak 🙏
Sama2 Pak Haris.