Untuk Membuat Slide Presentasi, Maka Anda Perlu Mengetahui 3 Jenis Font

Membuat slide yang menarik selain harus berpegang teguh pada prinsip desain slide presentasi yang baik, Anda juga harus dapat mengoptimalkan elemen desain slide presentasi untuk hasil yang maksimal. Salah satu elemen tersebut adalah font.

Pemilihan font yang tepat untuk membuat slide presentasi dapat membuatnya menjadi mudah dipahami oleh audiens Anda serta menambah kualitasnya dan terlihat profesional.

Nancy Duarte (2008) menyebutkan bahwa font merupakan salah satu bahan baku dari slide yang hebat, selain latar belakang warna (background), warna dan gambar.

Selain itu, Garr Reynolds (2010) juga menjelaskan bahwa ketika memilih font untuk digunakan pada slide presentasi, maka fokuslah pada bagaimana font tersebut dapat terlihat pada layar monitor oleh audiens Anda.

Andy Sukma Lubis (2019) mengemukakan ada 3 jenis font yang dapat digunakan dalam membuat slide presentasi.

Jenis Font # 1 : Serif

Font serif disebut juga old style font. Serif berarti ada kaki halus/kecil yang biasa disebut dengan counterstroke. Atau juga dikatakan memiliki ekor yang terletak di ujung dari garis fontnya. Font jenis ini mempunyai ketebalan garis yang berbeda pada lekukan-lekukan bentuk garisnya.

Font ini dianggap sebagi font yang paling formal serta memiliki kesan klasik dan professional. Contoh font serif ini antara lain adalah Times New Roman, Ventura, Rockwell, Palatino, Garamond, dan Constantia.

Jenis Font # 2: Sans Serif

Font sans serif ini tidak mempunyai kaki-kaki kecil di ujung garisnya. Font jenis ini dikatakan sebagai modern style font. Font jenis ini memiliki karakter yang tegas dan bersifat solid. Ketebalan dari font Sans Serif ini juga konsisten.

Font ini terlihat minimalis serta memiliki kesan modern, bersahabat dan fleksibel. Contoh font Sans Serif ini antara lain adalah Helvetica, Roboto, Oswald, Lato, Impact, dan Open Sans.

Jenis Font # 3: Cursive

Font cursive ini merupakan jenis font yang lebih nampak natural dan elegan. Salah satu ciri yang mencolok dari font cursive ini adalah seperti tulisan tangan.

Contoh font Cursive ini antara lain adalah Lobster, Pacifico, Signatoria, Allura, Sacramento, dan Bakery.

Dalam penggunaan pada slide presentasi, maka font jenis Serif, Sans Serif dan Cursive bisa digunakan sebagai judul dan sub judul di setiap halaman slide serta judul dan sub judul yang muncul di halaman cover. Namun, untuk bagian keterangan atau body text, hanya jenis font Serif dan Sans Serif saja yang cocok, karena menggunakan font Cursive untuk body text akan membuat audiens Anda tidak mudah membaca pesannya.

Jika Anda ingin menggunakan satu jenis font saja, apakah bisa ? Bisa saja. Anda dapat menggunakan font family. Misalnya, Anda dapat menggunakan font Poppins. Setiap kali muncul judul atau sub judul, maka tampilan font yang digunakan adalah Poppins Extrabold. Sementara untuk semua body text/keterangannya menggunakan font Poppins Regular. Anda tinggal mainkan perbedaan ukuran besar/kecilnya font dan perbedaan ketebalannya.

Ketika Anda ingin menggunakan font untuk judul presentasi Anda, maka gunakanlah jenis font yang tinggi, tebal, gemuk dan besar seperti Anton, Oswald, dan Impact. Sementara itu, ketika Anda ingin menggunakan font untuk body text, maka gunakanlah jenis font yang mudah dibaca, nggak banyak gaya, sederhana, dan enak di mata seperti Roboto, Lato, dan Poppins.

Tambahan pula, ketika Anda ingin menggunakan dua font dalam presentasi Anda, maka Anda dapat menggunakan pasangan berikut ini untuk judul dan body text seperti : Impact + Roboto; dan League Spartan + Lato.

Sementara itu, ketika Anda mau menggunakan tiga font untuk presentasi Anda, maka Anda dapat menggunakan pasangan berikut ini untuk judul, sub judul dan body text,   seperti : Impact + Roboto + Open Sans; dan Oswald Bold + Poppins Bold + Poppins Regular.

 

Penggunaan Tema Warna Untuk Membuat Slide Presentasi

Warna adalah salah satu elemen desain yang perlu Anda ketahui. Karena warna sangat berpengaruh terhadap kejelasan, keindahan, dan kenyamanan audiens Anda dalam menerima pesan lewat slide presentasi.

Garr Reynolds (2010) dalam bukunya Presentation Zen Design : Simple Design Principles and Techniques to Enhance Your Presentations menyebutkan bahwa warna merupakan stimulus visual yang sangat bermanfaat. Warna dapat digunakan untuk mendapatkan perhatian, mengarahkan mata, dan membangkitkan emosi audiens Anda.

Disamping itu, Mustofa Thovids (2014) dalam bukunya Slide Design Mastery : How to Design World Class Slide Presentations menjelaskan bahwa terkait warna ada teori dasar warna yang digambarkan dalam bentuk roda warna (color wheel). Roda warna terdiri dari atas tiga warna dasar (primer) yang mencakup warna merah, biru dan kuning. Kombinasi warna antar warna primer melahirkan warna sekunder.

Warna sekunder terdiri atas warna oranye, ungu dan hijau. Kombinasi antara warna sekunder dan warna primer melahirkan warna tersier.

Warna tersier terdiri atas warna kuning-oranye, kuning hijau, biru-hijau, biru-ungu, merah-ungu dan merah-oranye.

Selain warna primer, sekunder dan tersier, juga dikenal warna netral seperti yang dijelaskan oleh Andy Sukma Lubis (2019). Warna netral mencakup hitam, putih dan abu-abu.

Untuk menggunakan warna dalam slide presentasi Anda, maka Anda perlu memperhatikan warna latar belakang (background). Warna latar belakang yang tepat akan dapat memberikan kontras, sehingga obyek utama pada slide presentasi Anda akan terlihat lebih maksimal. Warna latar belakang dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu dark (gelap) dan light (terang).

Dalam menerapkan konsep warna latar belakang ini, maka Anda perlu mencoba terlebih dahulu apakah warna latar belakang dan warna obyek yang ingin diletakkan di atasnya cocok. Prinsipnya sederhana. Jika Anda ingin menggunakan warna latar belakang terang, maka warna obyeknya gelap. Sedangkan, jika Anda mau menggunakan warna latar belakang gelap, maka warna obyeknya terang.

Secara praktis ketika Anda ingin menggunakan warna dalam desain slide presentasi Anda, maka Anda dapat menggunakan tema warna (color palette) yang diambil dari Web penyedia referensi warna seperti di https://coolors.co/palettes/trending.

Warna-warna tersebut nantinya bisa digunakan untuk menjadi warna latar belakang, judul, body text, shape atau garis. Web penyedia warna akan memberikan satu paket warna yang terdiri dari lima warna yang berbeda, bahkan lebih.

Untuk mengaplikasi penerapan tema warna dalam pembuatan slide presentasi Anda, mari kita perhatikan dan ikuti langkah-langkah berikut ini.

Langkah # 1 : Masuk ke Website Penyedia Tema Warna

Misalnya, Anda menggunakan https://coolors.co/palettes/popular. Anda pilih salah satu tema warna yang Anda inginkan. Kemudian, Anda klik tanda tiga titik, maka Anda akan melihat tampilan seperti di bawah ini yang ada di dalam kotak merah dengan garis putus-putus.

Ketika Anda meng-klik fitur view palette, maka Anda melihat seperti gambar di bawah ini dimana Anda melihat kode warna dari kelima warna tersebut dalam bentuk HEX, HSB, HSL,  RGB, CMYK, dan LAB.

Langkah # 2 : Masuk ke Web Yang Dapat Menentukan Kontras Warna

Untuk mengetahui kombinasi warna yang dapat membantu Anda untuk menentukan apakah warnanya mempunyai kontras yang baik atau tidak, maka Anda dapat meminta bantuan Web. Tepatnya, Anda dapat masuk ke https://coolors.co/contrast-checker seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini.

Dengan menggunakan Web di atas, maka Anda dapat memasukan kode warna HEX dari tema warna yang Anda ingin ketahui tingkat kontrasnya.

Dengan tema warna di atas, misalnya Anda dapat memilih warna Black sebagai warna latar belakang. Kemudian, Anda menggunakan color contrast checker untuk mengetahui kombinasi warna yang memberikan kontras yang tinggi dengan warna Black.

Hasil dari color contrast checker, maka kombinasi warna yang bagus adalah :

  1. Black (warna latar belakang) vs Orange Web dengan tingkat kontras 10,39 (very good).
  2. Black (warna latar belakang) vs Platinum dengan tingkat kontras 16,67 (super).
  3. Black (warna latar belakang) vs White dengan tingkat kontras 21 (super).

Langkah # 3 : Buatlah Slide Presentasi Dengan Kombinasi Warna Dengan Tingkat Kontras Yang Tinggi

Dari hasil color contrast checker pada langkah # 2 di atas, maka Anda dapat menggunakan empat kombinasi warna, yaitu warna Black sebagai warna latar belakang, warna Orange Web sebagai warna judul, warna White sebagai warna body text, dan warna Platinum sebagai warna shape atau garis.

Penerapan keempat kombinasi warna di atas, dapat Anda lihat pada slide presentasi di bawah ini.

Demikianlah, penggunaan tema warna untuk membuat slide presentasi.

Anda dapat menggunakan Web penyedia tema warna yang ada di internet untuk memilih tema warna yang Anda sukai. Kemudian, Anda dapat menggunakan Web color contrast checker untuk menentukan kombinasi warna yang dapat Anda gunakan dengan tingkat kontras yang tinggi. Lalu, dengan kombinasi warna tersebut, maka Anda dapat membuat slide presentasi Anda.

Gunakanlah cara ini untuk menampilkan kombinasi warna dengan tingkat kontras yang tinggi pada pembuatan slide presentasi Anda pada masa mendatang.

Jika postingan ini bermanfaat bagi Anda, maka jangan lupa bagikan postingan ini ke kolega Anda agar postingan ini dapat juga bermanfaat bagi banyak orang.

 

 

Gambar Merupakan Elemen Desain Yang Penting Untuk Anda Pahami

Muhammad Noer (2014) dalam bukunya Teknik Kreatif Menyajikan Presentasi Memukau menyampaikan bahwa satu gambar dapat bermakna seribu kata. Karena gambar memiliki efek visual untuk audiens, maka gambar dapat memberikan kesan yang kuat.

Karena itu, pemilihan gambar yang tepat menjadi hal yang sangat penting untuk mampu mewakili ide dan pesan yang ingin Anda sampaikan kepada audiens Anda.

Andy Sukma Lubis (2019) menjelaskan bahwa ada tiga jenis gambar terkait copyright yang dapat digunakan untuk mendesain slide presentasi.

Jenis Gambar # 1 : Koleksi Pribadi

Penggunaan jenis gambar ini merupakan cara yang paling aman untuk mendesain slide presentasi, karena memang gambar tersebut adalah milik kita.

Yang terpenting dalam menggunakan gambar koleksi pribadi untuk membuat slide presentasi adalah gambar tersebut mesti relevan dengan pesan yang hendak Anda sampaikan. Dan juga gambar tersebut perlu memiliki resolusi yang bagus untuk ditampilkan pada slide presentasi.

Jenis Gambar # 2 : Royalty Free

Orang sering beranggapan bahwa kalau royalty free berarti free royalty-nya. Padahal, tidak seperti itu memaknainya.

Arti dari royalty free adalah gambar yang Anda gunakan akan menjadi free kalau Anda telah membeli gambar tersebut terlebih dahulu.

Biasanya gambar-gambar dengan royalty free akan muncul dengan disertai tanda watermark pada tampilan gambarnya. Watermark tersebut akan hilang pada saat di-download apabila Anda telah membeli royaltinya.

Beberapa website penyedia gambar dengan royalty free adalah https://www.shutterstock.com/; https://stockphoto.com/; dan https://id.depositphotos.com/.

Jenis Gambar # 3 : Creative Commons

Gambar dengan status copyright Creative Commons atau disingkat CC adalah gambar yang aman untuk digunakan dan gratis.

Jika Anda ingin mencari gambar foto yang gratis dengan kualitas gambar yang bagus (gambar yang tidak pecah saat diperbesar gambarnya), bahkan banyak diantaranya tanpa perlu memberikan attribution (tanpa perlu menuliskan sumber gambarnya ketika gambarnya digunakan), maka Anda bisa mencarinya di internet.

Saat ini website penyedia gambar gratis memiliki persediaan gambar yang tidak terbatas. Anda dapat mencari gambar foto di https://pixabay.com/images/search/. Jika Anda masuk ke website tersebut, maka Anda dapat menemukan 1.494.243 free images. Selain gambar foto, di website tersebut Anda juga bisa mendapatkan gambar vektor dan icon gratis.

Disamping itu, Anda juga dapat mencari gambar foto di https://unsplash.com/images. Di website ini Anda dapat menemukan 1.000.000 lebih free images. Tambahan pula, Anda dapat mencari gambar foto di https://www.pexels.com/; https://www.pxfuel.com/; https://www.piqsels.com/; https://www.maxpixel.net/.

Demikianlah, 3 jenis gambar untuk membuat slide presentasi.

Dalam menggunakan gambar dari internet, pastikan Anda sudah memeriksa copyright-nya. Anda bisa menggunakan gambar yang lisensinya royalty free atau gambar yang lisensinya creative commons.

Jika Anda menggunakan gambar yang lisensinya creative commons yang sekalipun gratis, maka Anda juga perlu memperhatikan apakah atribusi diperlukan atau tidak untuk penggunaannya.

Mari kita hargai karya gambar orang lain jika Anda hendak menggunakan gambar tersebut untuk mendesain slide presentasi Anda.

Jika postingan ini bermanfaat bagi Anda, maka jangan lupa bagikan postingan ini ke kolega Anda agar postingan ini dapat juga bermanfaat bagi banyak orang.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Kreasi Slide Presentasi Yang Visual dan Menarik Dengan Tanda Baca

Slide presentasi yang ditampilkan dalam bentuk visual merupakan hal yang sangat penting untuk Anda buat. Menurut Wharton School of Business dalam studinya yang disampaikan di https://neomam.com/interactive/13reasons/ menjelaskan bahwa perpaduan antara kekuatan verbal yang disertai dengan tampilan visual akan mampu memberikan pengaruh kepada 67 % audiens.

Untuk membuat slide presentasi yang visual dan menarik, maka Anda dapat menggunakan gambar. Dengan menggunakan gambar yang tepat, maka visualisasi ide Anda akan semakin kuat, karena satu gambar dapat berarti ribuan kata.

Banyak hal yang tidak bisa Anda jelaskan hanya dengan kata-kata, sehingga Anda dapat memberikan penekanan ide Anda dengan gambar yang pada gilirannya audiens Anda dapat dengan mudah memahami pesan presentasi Anda.

Namun, Anda dapat mengalami kesulitan menggunakan gambar untuk slide presentasi Anda, karena Anda tidak mungkin menempatkan pesan presentasi di slide tersebut.

Hal itu terjadi karena ruangan di dalam slide sudah dipenuhi oleh gambar yang Anda gunakan. Sehingga, jika Anda menempatkan pesan presentasi di dalam slide tersebut, maka audiens Anda akan kesulitan untuk melihat pesan presentasi tersebut.

Untuk itu, Anda perlu memberi ruang di dalam slide sebagai tempat untuk mengekpresikan kalimat ringkas atau kata kunci untuk menampilkan pesan presentasi. Ruang tersebut dalam komunikasi visual dikenal dengan istilah white space.

Penerapan white space menjadikan sebagian ruang pada slide presentasi tidak dipenuhi oleh gambar.

Untuk menciptakan white space agar slide presentasi Anda tidak semuanya dipenuhi oleh gambar, maka Anda dapat menggunakan tanda baca, yaitu tanda petik yang dikombinasikan dengan fitur dalam Microsoft Power Point 2013 yang bernama merge shape.

Sesungguhnya, membuat slide presentasi dengan menggunakan tanda petik yang dipadupadankan dengan fitur merge shape sangatlah mudah.

Mari kita jalani langkah demi langkahnya untuk membuat slide presentasi tersebut.

Langkah # 1 : Masukan Tanda Petik

Disini Anda dapat menggunakan font copper black seperti yang terlihat dalam gambar di bawah ini. Pastikan di dalam power point Anda mempunyai font tersebut.

Langkah # 2 : Masukan Shape Rectangle

Masukan shape rectangle dan letakkan dengan posisi dibelakang tanda petik. Untuk itu, Anda bisa gunakan fitur sent to back terhadap shape rectangle tersebut, sehingga tanda petik bisa tampak karena letaknya di atas shape rectangle seperti gambar di bawah ini.

Langkah # 3 : Ubah Tanda Petik Menjadi Shape Tanda Petik

Klik kedua obyek pada langkah # 2 (tanda petik dan shape). Lalu pilih menu format/shape format dan cari merge shape. Klik fitur intersect dan teks yang berbentuk tanda petik akan berubah menjadi shape tanda petik seperti gambar di bawah ini.

Langkah # 4 : Masukan Gambar Foto dan Shape Tanda Petik

Masukan gambar foto dan shape tanda petik. Anda dapat memperbesar shape tanda petik, sehingga bisa melingkupi gambar orang yang ada di gambar foto. Letakkan posisi shape tanda petik di atas gambar foto seperti gambar di bawah ini.

Langkah # 5 : Masukan Gambar Foto ke dalam Shape Tanda Petik

Untuk memasukan gambar foto ke dalam shape tanda petik, maka Anda dapat meng-klik gambar foto, tekan tombol shift, klik shape tanda petik, pilih menu format/shape format, cari merge shape, dan klik fitur intersect. Hasilnya gambar foto akan masuk ke dalam shape tanda petik seperti gambar di bawah ini.

Langkah # 6 : Masukan Pesan

Sebagai langkah terakhir, maka Anda dapat memasukan pesan sesuai dengan yang telah Anda rancang dimana pesan tersebut relevan dengan gambar foto yang dipilih yang hasilnya seperti slide di bawah ini.

Slide di atas merupakan hasil desain yang pertama dengan menggunakan tanda petik.

Dengan tetap menggunakan tanda petik, maka Anda dapat menghasilkan desain slide yang berbeda-beda.

Variasi desain yang kedua, Anda dapat mengubah orientasi tanda petiknya menjadi 1800 yang hasilnya bisa Anda lihat seperti slide di bawah ini.

Variasi desain yang ketiga, Anda dapat menambahkan tanda petik yang kecil di tengah gambar di bagian sebelah kiri. Anda dapat menggunakan fitur merge shape, yaitu subtract. Anda subtract gambar foto yang telah berbentuk tanda petik hasil dari langkah # 6 dengan shape tanda petik yang baru yang lebih kecil, sehingga gambar fotonya menjadi ada celah akibat tanda petik baru hilang. Kemudian, Anda masukan lagi shape tanda petik baru yang diberi warna coklat yang hasilnya seperti slide di bawah ini.

Variasi desain yang keempat, Anda bisa memberikan background yang berwarna. Warna background nya dapat Anda beri warna seperti warna yang ada di gambar foto dengan menggunakan eyedropper yang hasilnya seperti slide di bawah ini.

Variasi desain yang kelima, Anda dapat menggunakan konsep double tone. Double tone dalam konsep desain visual background warna gelap, obyek lainnya cerah ataupun sebaliknya.

Anda gunakan gambar foto sebagai background yang Anda ubah warnanya dengan meng-klik gambar foto, klik format, klik fitur color, dan pilih light gray background color 2 light yang hasilnya seperti slide di bawah ini.

Demikianlah, kreasi slide presentasi yang visual dan menarik dengan tanda baca, yaitu tanda petik.

Anda dapat membuat slide presentasi secara kreatif hanya dengan menggunakan tanda petik yang Anda dapat kombinasikan dengan fitur kreatif yang ada di power point, yaitu merge shape.

Dengan tanda petik tersebut, maka Anda secara kreatif dapat menghasilkan desain slide presentasi yang berbeda-beda.

Anda dapat mengubah orientasi tanda petiknya. Anda dapat menambahkan tanda petik baru yang lebih kecil. Anda dapat menambahkan background yang warnanya berasal dari gambar foto yang Anda gunakan. Dan Anda juga dapat menggunakan konsep double tone.

Praktikanlah membuat slide presentasi yang visual dan menarik dengan tanda petik tersebut. Semakin Anda sering berlatih, semakin terampil dan kreatif Anda dalam membuat slide presentasi.

Jika Anda ada pertanyaan, maka berilah komentar terhadap postingan ini.

Dan jika postingan ini bermanfaat bagi Anda, maka jangan lupa bagikan postingan ini ke kolega Anda agar postingan ini juga dapat bermanfaat bagi banyak orang.

 

 

 

5 Desain Slide Presentasi Yang Visual dan Menarik Dengan Shape, Gambar Foto dan Icon

Ketika Anda melakukan presentasi berarti Anda melakukan komunikasi dengan audiens Anda. Disini secara bersamaan Anda melakukan komunikasi verbal dan visual. Komunikasi verbal adalah kata-kata yang Anda sampaikan pada audiens Anda. Sementara, komunikasi visual adalah apa yang Anda tampilkan di dalam slide presentasi.

Slide presentasi yang ditampilkan dalam bentuk visual merupakan hal yang sangat penting. Menurut Wharton School of Business dalam studinya yang disampaikan di https://neomam.com/interactive/13reasons/ menjelaskan bahwa perpaduan antara kekuatan verbal yang disertai dengan tampilan visual akan mampu memberikan pengaruh kepada 67 % audiens.

Slide yang bagus merupakan slide yang visual dan menarik. Slide tersebut bisa mempengaruhi perasaan audiens, menjadikan audiens bersemangat, berpikir, gembira, bahkan sampai mengambil keputusan untuk menerima ide yang Anda sampaikan.

Supaya slide yang Anda sajikan dapat menjadi alat bantu komunikasi visual, maka slide yang Anda buat mesti mencerminkan pesan yang hendak Anda kemukakan. Jika Anda menggunakan gambar, maka gambar tersebut harus relevan dengan pesan yang akan Anda sampaikan.

Selain itu, buatlah slide yang enak dipandang oleh audiens Anda. Slide tersebut harus menarik untuk dilihat dan mampu membuat audiens bersemangat untuk memahami presentasi Anda.

Tambahan pula, buatlah slide yang indah. Slide yang indah mampu menghadirkan kegembiraan bagi audiens Anda yang pada gilirannya audiens Anda dapat dengan mudah menerima ide-ide yang Anda sampaikan.

Kesalahan yang paling sering terjadi adalah slide yang dibuat penuh dengan tulisan yang panjang-panjang. Jika Anda membuat slide presentasi seperti itu, maka Anda akan membuat bosan audiens Anda.

Cara yang efektif adalah buatlah slide yang berisi ringkasan gagasan yang dapat berupa gambar, diagram atau kata kunci yang sederhana. Rancanglah slide presentasi Anda sedemikian rupa, sehingga audiens Anda yang melihatnya akan dapat menangkap maksud slide tersebut.

Setelah itu, bimbinglah audiens Anda untuk memahami maksud slide tersebut. Jelaskan makna gambar yang Anda sajikan dalam slide presentasi Anda dan juga berikan penjelasan lebih rinci dari kata kunci yang ditampilkan di slide presentasi Anda.

Sesungguhnya membuat slide yang visual dan menarik tidaklah sulit. Anda dapat mengkolaborasikan shape, gambar foto atau icon. Dibantu dengan fitur merge shape, maka Anda dapat membuat slide presentasi yang mengesankan audiens Anda.

Berikut ini ada 5 model desain slide presentasi yang visual dan menarik yang dapat Anda jadikan ide bagi penyiapan bahan presentasi Anda.

Mari kita bahas satu per satu kelima desain slide presentasi tersebut.

Desain # 1 : Shape dan Gambar Foto

Slide di atas dibuat hanya dengan menggunakan gambar yang dimasukan ke dalam shape rectangle rounded corners dengan menggunakan fitur merge shape. Membuat slide presentasi di atas sangat sederhana dan mudah. Langkah yang dapat Anda lakukan adalah :

  1. Masukan empat shape rectangle rounded corners.
  2. Masukan gambar foto yang relevan dengan kata kuncinya ke dalam shape tersebut dengan menggunakan fitur merge shape.
  3. Gambar foto yang sudah masuk ke dalam shape lakukan penyesuaian dengan mengklik gambar foto tersebut, klik fitur shape format/format, klik fitur crop, kemudian lakukan penyesuaian gambar foto aslinya dengan menarik ujung foto ke dalam shape.
  4. Tambahkan pesan yang berupa kata kunci di bawah gambar foto.

Desain # 2 : Shape dan Icon

Slide di atas adalah variasi pertama dari model desain slide # 1. Slide tersebut dibuat hanya menggunakan shape, icon dan kata kunci. Sekalipun slide di atas dibuat tanpa gambar foto, slide tersebut tetap dapat tampil visual dan menarik. Langkah yang dapat Anda lakukan untuk membuat slide tersebut adalah :

  1. Masukan empat shape rectangle rounded corners.
  2. Masukan empat shape oval yang diisi dengan icon
  3. Masukan empat shape isosceles triangles yang diputar balik 1800 dan diberi nomor 1,2,3 dan 4.
  4. Masukan shape rectangle dari ujung kiri sampai ujung kanan slide untuk mempercantik tampilan slide.
  5. Tambahkan pesan yang berupa kata kunci di dalam masing-masing shape rectangle rounded corners.

Desain # 3 : Shape dan Gambar Foto

Slide di atas merupakan variasi kedua dari model desain slide # 1. Sesungguhnya, slide diatas mirip dengan model desain slide # 1. Yang membedakan adalah shape menggunakan bentuk oval. Langkah yang dapat Anda lakukan untuk membuat slide tersebut adalah :

  1. Masukan empat shape oval.
  2. Masukan gambar foto yang relevan dengan kata kuncinya ke dalam shape tersebut dengan menggunakan fitur merge shape.
  3. Gambar foto yang sudah masuk ke dalam shape lakukan penyesuaian dengan mengklik gambar foto tersebut, klik fitur shape format/format, klik fitur crop, kemudian lakukan penyesuaian gambar foto aslinya dengan menarik ujung foto ke dalam shape.
  4. Tambahkan pesan yang berupa kata kunci di bawah gambar foto.

Desain # 4 : Shape, Gambar Foto dan Icon

Slide di atas adalah variasi ketiga dari model desain slide # 1. Slide tersebut dibuat dengan menggunakan shape, gambar foto, icon dan kata kunci. Langkah yang dapat Anda lakukan untuk membuat slide tersebut adalah :

  1. Masukan dua shape oval dengan titik pusat yang sama.
  2. Masukan gambar foto ke dalam shape oval yang lebih kecil dengan menggunakan fitur merge shape.
  3. Masukan empat shape arrow pentagon.
  4. Masukan empat shape oval pada empat shape arrow pentagon yang diisi empat icon.
  5. Tambahkan dua pasang shape oval yang dikecilkan seperti titik pada sisi kanan dan hubungkan dua titik tersebut dengan garis. Hal yang sama dilakukan pada sisi kiri.
  6. Tambahkan pesan yang berupa kata kunci ke dalam empat shape arrow pentagon.

Desain # 5 : Shape, Gambar Foto dan Icon

Slide di atas merupakan variasi keempat dari model desain slide # 1. Slide tersebut dibuat dengan menggunakan shape, gambar foto, icon dan kata kunci. Langkah yang dapat Anda lakukan untuk membuat slide tersebut adalah :

  1. Masukan dua shape oval dengan titik pusat yang sama.
  2. Masukan gambar foto ke dalam shape oval yang lebih kecil dengan menggunakan fitur merge shape.
  3. Shape oval yang kedua dibuat garis dengan menghilangkan shapenya dengan menggunakan fitur shape fill.
  4. Masukan empat shape oval yang diisi empat icon.
  5. Tambahkan pesan yang berupa kata kunci di sebelah empat shape oval yang berisi icon.

Dalam mempresentasikan kelima slide di atas, Anda dapat menggunakan animasi. Anda keluarkan satu-satu gambar foto/shape/icon dan kata kunci. Tujuannya agar audiens Anda fokus kepada gambar foto/shape/icon dan kata kunci yang Anda tampilkan. Kemudian, berikan penjelasan lebih rinci dari kata kunci tersebut.

Lakukanlah hal yang sama untuk gambar foto/shape/icon dan kata kunci kedua. Kemudian, berikan penjelasan lebih rinci dari kata kunci tersebut. Selanjutnya, lakukan hal yang sama sampai semua gambar foto/shape/icon dan kata kunci dijelaskan.

Demikianlah, 5 desain slide presentasi yang visual dan menarik dengan shape, gambar foto dan icon.

Membuat slide presentasi yang visual dan menarik sangat penting untuk Anda lakukan.

Dengan membuat slide presentasi seperti itu, maka audiens Anda akan tertarik dengan slide yang Anda tampilkan. Selain itu, audiens Anda akan mudah memahami informasi yang disajikan. Tambahan pula, audiens Anda akan dapat dibangkitkan emosinya karena keindahan slide yang Anda tampilkan.

Gunakanlah ide-ide desain slide presentasi yang dijelaskan di atas untuk presentasi Anda selanjutnya agar audiens Anda terkesan dengan slide yang Anda sampaikan. Akibatnya, audiens Anda pada akhirnya mudah untuk menerima ide-ide yang Anda jelaskan.

Jika postingan ini bermanfaat bagi Anda, maka jangan lupa bagikan postingan ini ke kolega Anda agar postingan ini juga dapat bermanfaat bagi banyak orang.